Aku yang berusaha untuk berdiri dari tidur ku yang menurut ku sangat panjang ini,aku berusaha untuk melepas semua alat medis yang tercantuk di dalam tubuhku,termasuk jarum infus yang tertancap di punggung tangan kiri ku.
“Cisss aww ouch”desir ku saat mencoba melepas jarum infus ini,dan tibatiba dokter yang sempat aku cari tadi menghampiri ku.
“Jangan dilepas nanti bisa berdarah dia”cetus Mark yang memghentikan aksiku.
“Lantas?ini gimana cara ngelepasinnya?aku gak mau dirawat dan hanya berbaring disini. Aku mau ketemu sama kakak ku melihat keadaan dia saat ini”cetus ku yang masih berusaha untuk melepas itu.
“Stop Lee Seul bi itu bisa melukai kamu,sudahlah tunggu dulu sampai air infusnya habis baru nanti saya suruh perawat melepasnya”cetus nya merapikan posisi infus itu.
“Ck!gak bisa dok,gak papa saya sudah baik kan kok saya harus menemui kakak saya”rengek ku dengan terus memberontak melepas paksa infus itu.
“BISA GAK KAMU MIKIRIN DIRI KAMU JUGA!”bentak tibatiba dokter yang baru beberapa jam dikenalnya dan aku pun langsung menghentikan aksi ku saat suara keras itu memenuhi kamar rawatku.
“So-rry maaf Seul saya terbawa suasana”
“Tolong sekali ini saja kamu mikirin diri kamu ya,habisin dulu air infusnya baru bisa kamu menemui kakak mu”sambung dokter itu dan menempelkan lagi ultrafix di punggung tanganku akibat perban yang aku buka tadi.
“Maaf dok,gak seharusnya aku kek gini aku yang harusnya minta maaf”cetusku mengalah.
“Gak papa saya paham diposisi kamu,kalo saya jadi kamu juga pasti akan melakukan hal yang sama,dan saya juga minta maaf sudah membentak kamu tadi,saya gak bermaksud-”
“Iya dok saya paham,sudah tugas nya seorang dokter mencemaskan kondisi pasiennya. Karena abang saya juga kek gitu dengan pasien tetap nya sampai sampai dia melupakan ku haha kok jadi curhat sih,maaf ya dok”
“Kamu punya abang?”
“Iya dan abang aku juga seorang dokter”
“Kalau dokter mau liat abang aku datangin aja ke kamar kakak ku mungkin saat ini mereka sudah sampai”sambungku
“Siapa nama abang kamu?mungkin aja saya kenal gitu dengannya?”
“Lee YangYang”
“Lee Yangyang?apa dia orangnya?ah gak mungkin saat ini aja dia lagi ada dikamar adeknya pak kun gak mungkinlah dia”batin Mark
“Dokter kenal?”cetusku saat Mark mulai berfikir
“Ah?sepertinya tidak deh,sudah ya kamu istirahat dulu nanti saya bawakan makanan dan obat obatan. Saya keluar dulu selamat istirahat”cetus nya lalu meninggalkan ku
Aku rasa pintu kamar ku sudah tertutup menandakan Dokter itu sudah pergi dari sini. Dan aku pun memaksakan diri untuk bisa menemui kakakku,pikirku ada aturan untuk dilanggar. Aku gak bisa terus berbaring disini sampai menunggu infusnya habis sekedangkan kakak ku entah gimana keadaannya saat ini.
Tes cess
“Aww ouch”rintis ku kesakitan saat jarum infus berhasil aku lepaskan dari tertancap di kulitku,hanya sedikit mengeluarkan darah pikirku pasti akan tersumbat juga ini darah.
Setelah aku berhasil melepaskan segala alat medis itu aku pun langsung bergegas turun kelantai dasar dan?apa yang telah terjadi disini?
Ada dua Stretcher yang didorong bersamaan oleh seorang yang sangat aku kenal dan yang ada di stetcher itu juga sepasang suami istri yang kondisinya sangat tragis seperti habis kecelakaan memang kecelakaan sih,sangat disayangkan sekali nasib keluarganya melihat kondisi kedua orang tuannya saat ini,tapi....tunggu?
“PAPA MAMA”pekikku dari sebrang sana berlarian menghampiri rombongan para petugas medis itu yang menuju ruang operasi dan terdapat kedua abang ku juga disana. Dengan kondisi tangan kiriku yang terus mengeluarkan darah akibat jarum infus tadi dan berceceran jatuh ke lantai serta perban yang dililit di kepala ku sebab sehabis diobatin.
Ternyata sepasang suami istri yang awalnya aku duga orangtua lain ternyata adalah orangtua aku sendiri yang kondisinya gak bisa aku bayangkan ada begitu banyak darah yang keluar dari tubuh,wajah dan kepala mereka sampai wajah indah mereka tidak terlihat lagi sangking darah segar yang terus mengalir menutupin wajah itu.
PLAKK
Seolah olah waktu berhenti saat ini juga,semua mata orang yang ada dirumahsakit itu tertuju kepada ku saat bunyi tamparan yang keras keluar dari pipi tembab ku.
“Abang”lirih ku menoleh kearah nya yang wajah itu sudah memerah menahan emosi yang memuncak dengan memegang pipi kananku menggunakan tangan kiri yang darah terus keluar dari punggung tangan ku.
“SEMUA INI GARA GARA LU ANAK SIALAN!KALO AJA LU GAK HADIR DI KELUARGA GUE SEMUA GAK BAKAL KEK GINI ANJING!”bentak nya yang keluar daeu mulut si sulung. Iya yang tadi menaparku adalah abang sulungku sedangkan abang kedua ku hanya diam menatap ku dengan raut muka yang mungkin ada sedikit kebencian dan amarah,tapi sebenarnya dimana letak kesalahanku?apa yang telah aku perbuat sampai sampai mereka sebenci ini dengan ku?
“Abang?kenapa?apa yang telah terjadi?apa yang telah adek lakuin?”
“Lu gak usah sok polos,gara gara lu kakak harus punya penyakit itu?dan lagi mama papa?mereka kecelakaan karena ELO MANUSIA SIALAN,MATI AJA LU SANA”
Derr deg
Kata kata itu sangat menusuk sekali ke dalam hati ini,ini lebih sakit daripada aku dibandingkan oleh papa dengan kalian,ini juga lebih sakit daripada aku melihat abang Yangyang melupakan ku dan lebih fokus dengan pasien itu,dan ini juga lebih sakit ketika sahabat ku direbut dengan saudari kembar ku sendiri. Ini lebih sakit Tuhan,kenapa sih suka banget semesta kasih kejutan kepada diriku?KENAPA?apa aku adalah manusia yang sangat hina?sampai sampai semua orang membenciku?dan aku gak berhak bahagia?kenapa semesta apa sebenarnya dibalik semua ini.
“Bang cukup!ini rumah sakit bang tahan emosi lu”cetus Yangyang melerai pertengkaran ini sebab semua mata tertuju kepadanya
“Tapi Yang?manusia ini gak pantas hidup?”
“Bang udah,kita urusin mama papa dulu baru ngurusin hal ini lagi ya”cetus yangyang menyuruh para petugas itu melajukan jalannya yang sempet tertunda.
“Gak perlu gue sudah gak mau lagi berhubungan dengan nih anak,lu urus saja yang sisanya gue mau ke kamar kakak dulu”
“Oh iya jangan harap lu bisa ketemu sama kakak lagi!ingat itu dan mama papa juga gak akan gue biarkan lu membawa sial dikeluarga gue lagi,INGET ITU!”camnya lalu pergi meninggalkan tempat itu tidak perduli dengan orang yang melihatnya dan diri ku yang masih gak paham dengan perkataan abang barusan.
“Apa maksud semua ini semesta?aku gak paham”
Brak
Aku pun langsung dilarikan keruang icu saat diri ini terbujur lemas dilantai.
“Ternyata benar dugaan gue,Dia adik Yangyang dan mereka keluarga Lee”batin Mark yang sudah sedari tadi melihat kejadian itu dari koridor lift lantai dasar itu.
tbc...