liuyangyang

Aku yang berusaha untuk berdiri dari tidur ku yang menurut ku sangat panjang ini,aku berusaha untuk melepas semua alat medis yang tercantuk di dalam tubuhku,termasuk jarum infus yang tertancap di punggung tangan kiri ku.

“Cisss aww ouch”desir ku saat mencoba melepas jarum infus ini,dan tibatiba dokter yang sempat aku cari tadi menghampiri ku.

“Jangan dilepas nanti bisa berdarah dia”cetus Mark yang memghentikan aksiku.

“Lantas?ini gimana cara ngelepasinnya?aku gak mau dirawat dan hanya berbaring disini. Aku mau ketemu sama kakak ku melihat keadaan dia saat ini”cetus ku yang masih berusaha untuk melepas itu.

“Stop Lee Seul bi itu bisa melukai kamu,sudahlah tunggu dulu sampai air infusnya habis baru nanti saya suruh perawat melepasnya”cetus nya merapikan posisi infus itu.

“Ck!gak bisa dok,gak papa saya sudah baik kan kok saya harus menemui kakak saya”rengek ku dengan terus memberontak melepas paksa infus itu.

“BISA GAK KAMU MIKIRIN DIRI KAMU JUGA!”bentak tibatiba dokter yang baru beberapa jam dikenalnya dan aku pun langsung menghentikan aksi ku saat suara keras itu memenuhi kamar rawatku.

“So-rry maaf Seul saya terbawa suasana”

“Tolong sekali ini saja kamu mikirin diri kamu ya,habisin dulu air infusnya baru bisa kamu menemui kakak mu”sambung dokter itu dan menempelkan lagi ultrafix di punggung tanganku akibat perban yang aku buka tadi.

“Maaf dok,gak seharusnya aku kek gini aku yang harusnya minta maaf”cetusku mengalah.

“Gak papa saya paham diposisi kamu,kalo saya jadi kamu juga pasti akan melakukan hal yang sama,dan saya juga minta maaf sudah membentak kamu tadi,saya gak bermaksud-”

“Iya dok saya paham,sudah tugas nya seorang dokter mencemaskan kondisi pasiennya. Karena abang saya juga kek gitu dengan pasien tetap nya sampai sampai dia melupakan ku haha kok jadi curhat sih,maaf ya dok”

“Kamu punya abang?”

“Iya dan abang aku juga seorang dokter”

“Kalau dokter mau liat abang aku datangin aja ke kamar kakak ku mungkin saat ini mereka sudah sampai”sambungku

“Siapa nama abang kamu?mungkin aja saya kenal gitu dengannya?”

“Lee YangYang”

“Lee Yangyang?apa dia orangnya?ah gak mungkin saat ini aja dia lagi ada dikamar adeknya pak kun gak mungkinlah dia”batin Mark

“Dokter kenal?”cetusku saat Mark mulai berfikir

“Ah?sepertinya tidak deh,sudah ya kamu istirahat dulu nanti saya bawakan makanan dan obat obatan. Saya keluar dulu selamat istirahat”cetus nya lalu meninggalkan ku

Aku rasa pintu kamar ku sudah tertutup menandakan Dokter itu sudah pergi dari sini. Dan aku pun memaksakan diri untuk bisa menemui kakakku,pikirku ada aturan untuk dilanggar. Aku gak bisa terus berbaring disini sampai menunggu infusnya habis sekedangkan kakak ku entah gimana keadaannya saat ini.

Tes cess

“Aww ouch”rintis ku kesakitan saat jarum infus berhasil aku lepaskan dari tertancap di kulitku,hanya sedikit mengeluarkan darah pikirku pasti akan tersumbat juga ini darah.

Setelah aku berhasil melepaskan segala alat medis itu aku pun langsung bergegas turun kelantai dasar dan?apa yang telah terjadi disini?

Ada dua Stretcher yang didorong bersamaan oleh seorang yang sangat aku kenal dan yang ada di stetcher itu juga sepasang suami istri yang kondisinya sangat tragis seperti habis kecelakaan memang kecelakaan sih,sangat disayangkan sekali nasib keluarganya melihat kondisi kedua orang tuannya saat ini,tapi....tunggu?

“PAPA MAMA”pekikku dari sebrang sana berlarian menghampiri rombongan para petugas medis itu yang menuju ruang operasi dan terdapat kedua abang ku juga disana. Dengan kondisi tangan kiriku yang terus mengeluarkan darah akibat jarum infus tadi dan berceceran jatuh ke lantai serta perban yang dililit di kepala ku sebab sehabis diobatin.

Ternyata sepasang suami istri yang awalnya aku duga orangtua lain ternyata adalah orangtua aku sendiri yang kondisinya gak bisa aku bayangkan ada begitu banyak darah yang keluar dari tubuh,wajah dan kepala mereka sampai wajah indah mereka tidak terlihat lagi sangking darah segar yang terus mengalir menutupin wajah itu.

PLAKK

Seolah olah waktu berhenti saat ini juga,semua mata orang yang ada dirumahsakit itu tertuju kepada ku saat bunyi tamparan yang keras keluar dari pipi tembab ku.

“Abang”lirih ku menoleh kearah nya yang wajah itu sudah memerah menahan emosi yang memuncak dengan memegang pipi kananku menggunakan tangan kiri yang darah terus keluar dari punggung tangan ku.

“SEMUA INI GARA GARA LU ANAK SIALAN!KALO AJA LU GAK HADIR DI KELUARGA GUE SEMUA GAK BAKAL KEK GINI ANJING!”bentak nya yang keluar daeu mulut si sulung. Iya yang tadi menaparku adalah abang sulungku sedangkan abang kedua ku hanya diam menatap ku dengan raut muka yang mungkin ada sedikit kebencian dan amarah,tapi sebenarnya dimana letak kesalahanku?apa yang telah aku perbuat sampai sampai mereka sebenci ini dengan ku?

“Abang?kenapa?apa yang telah terjadi?apa yang telah adek lakuin?”

“Lu gak usah sok polos,gara gara lu kakak harus punya penyakit itu?dan lagi mama papa?mereka kecelakaan karena ELO MANUSIA SIALAN,MATI AJA LU SANA”

Derr deg

Kata kata itu sangat menusuk sekali ke dalam hati ini,ini lebih sakit daripada aku dibandingkan oleh papa dengan kalian,ini juga lebih sakit daripada aku melihat abang Yangyang melupakan ku dan lebih fokus dengan pasien itu,dan ini juga lebih sakit ketika sahabat ku direbut dengan saudari kembar ku sendiri. Ini lebih sakit Tuhan,kenapa sih suka banget semesta kasih kejutan kepada diriku?KENAPA?apa aku adalah manusia yang sangat hina?sampai sampai semua orang membenciku?dan aku gak berhak bahagia?kenapa semesta apa sebenarnya dibalik semua ini.

“Bang cukup!ini rumah sakit bang tahan emosi lu”cetus Yangyang melerai pertengkaran ini sebab semua mata tertuju kepadanya

“Tapi Yang?manusia ini gak pantas hidup?”

“Bang udah,kita urusin mama papa dulu baru ngurusin hal ini lagi ya”cetus yangyang menyuruh para petugas itu melajukan jalannya yang sempet tertunda.

“Gak perlu gue sudah gak mau lagi berhubungan dengan nih anak,lu urus saja yang sisanya gue mau ke kamar kakak dulu”

“Oh iya jangan harap lu bisa ketemu sama kakak lagi!ingat itu dan mama papa juga gak akan gue biarkan lu membawa sial dikeluarga gue lagi,INGET ITU!”camnya lalu pergi meninggalkan tempat itu tidak perduli dengan orang yang melihatnya dan diri ku yang masih gak paham dengan perkataan abang barusan.

“Apa maksud semua ini semesta?aku gak paham”

Brak

Aku pun langsung dilarikan keruang icu saat diri ini terbujur lemas dilantai.

“Ternyata benar dugaan gue,Dia adik Yangyang dan mereka keluarga Lee”batin Mark yang sudah sedari tadi melihat kejadian itu dari koridor lift lantai dasar itu.

tbc...

“Jadi gimana dok?adik saya sakit apa?”tanya Haechan setelah sampai dan duduk diruangan dokter itu,lalu dokter itu pun melepaskan jas nya dan stestoskop yang berada di lehernya yang diletakkan dimeja kerjanya lalu mengambil posisi duduk yang nyaman untuk memulai obrolan yang akan panjang pikirnya.

“Jadi gini atas nama siapa?”

“Saya Haechan dok”

“Baiklah Haechan-si”jedanya

“Ternyata benar ini putra sulungnya”batin dokter itu.

*“Setelah saya lakukan tes beberapa kali,pasien divonis terkena penyakit Chronic Kidney Disease(CKD) atau Gagal ginjal kronis ialah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama tiga bulan atau lebih. Dan pasien sudah memasuki bulan ke lima jadi sudah berada distadium 4 awal yang mana sudah sangat parah”*

“Dan itu harus dilakukannya pengobatan seperti terapi,obat obatan dan terakhir transplantasi ginjal”sambungnya.

Saat ini Haechan,anak tertua dari keluarga Lee itu dan abang dari ketiga adiknya dan diusia yang menginjak dua puluh tiga tahun itu harus mendengar kabar yang belum pernah terbayangkan olehnya,sakit?sangat sakit sekali bahwa dia yang pertama kali mendengar dan mengetahui adik kesayangannya yang sangat aktif,ceria,pintar,cantik dan memiliki segudang keahlian sampai sampai tidak terlihatnya sedikit pun kekurangan dalam dirinya,dan saat ini semesta memperlihatkan sisi kekurangannya ialah dengan diberikannya penyakit yang mematikan ini diusia dia yang sebentar lagi menginjak delapan belas tahun itu. Haechan hanya bisa terdiam dalam tangisnya menahan rasa sakit yang amat sangat sakit saat mengetahui kondisi adiknya dan lagi saat saat dia akan menjalani terapi pengobatan penyakitnya ini.

“Dok serius ini?gak bohongkan ahha bencanda ya dokter?asli pasti salah itu tes nya coba tes sekali lagi ya dok?”Haechan yang menyangkal bahwa ini tidak lah benar karena sang adik yang dia lihat adalah gadis yang ceria dan aktif jadi gak mungkin kalo dia tervonis CKD,pikirnya.

“Ini memang benar tuan Haechan,saya sudah mencoba tes ini beberapa kali dan hasilnya tetap sama”

“Hahah salah pasti salah dok hiks..hiks..adik saya gak mungkin divonis penyakit itu,dia anak yang pembersih dok dan pola hidup ataupun makanannya pun sehat dan baik kok dok mama kami yang merawat kami dengan baik. Jadi gak mungkin pasti ini salah hiks...hiks..”jatuh sudah pertahan lelaki yang gak pernah menitihkan airmata terakhir saat pemakaman waktu itu. Dan ini kedua kalinya airmata itu keluar lagi.

“Saya tau tuan Haechan pasti gak mudah buat kamu mendengar dan menerima semua ini,dan ini juga bukan pertama kalinya saya menemukan kasus seperti ini,jadi saya paham banget gimana rasanya?sesakit apa?saya tau semua chan”dokter itu sudah mulai ngobrol dengan panggilan non formal dan mendekati lelaki sok tegar itu lalu merangkulnya dalam dekapannya.

“Tapi masih ada harapan untuk bisa sembuh Chan!kamu mau adik kamu sembuhkan?”Haechan langsung melepaskan pelukan itu dan menatap wajah dokter itu dalam.

“Iya mau dok,apapun caranya pasti akan saya lakuin asalkan adik saya bisa sembuh dok,please tolong sembuhin dia dok”harap Haechan dengan memegang kedua tangan dokter tersebut.

“Pasti itu!karena saya lah yang akan jadi dokter tetapnya oh iya saya belum kenalkan diri saya. Perkenalkan saya Dr. Moon Taeil kamu bisa panggil pak Taeil aja karena saya teman dekatnya papa kamu,benarkan kamu anak Pak Lee Taeyong?”perkenalan singkat ditengah suasana ini.

“Iya bener saya anak pak Lee,wah syukurlah kalau gitu pak Taeil saya jadi lebih percaya menyerahkan adik saya dirawat dengan bapak makasih banyak pak”tunduk Haechan kepada teman papa nya itu

“Iya Chan kamu tenang saja ya saya akan berusaha sebisa saya untuk menyembuhkan adik kamu”

“Jadi bengobatan dan terapinya seperti apa pak?”

*“Adik kamu akan melakukan proses Hemodialisis(HD) atau biasa disebut orang cuci darah yang dilakukan selama seminggu tiga kali dengan waktu selama empat sampai lima jam kurang lebihnya,lalu akan kami beri dia obat obatan untuk proses tunjangan pemulihan dirinya,dan semoga aja tidak sampai ditahap pengobatan terakhir Chan”*

“Emang apa itu pak?”

“Adik kamu harus melakukan transplantasi ginjal dan itu resikonya sangat besar karena sebelumnya pasien pernah melakukan transplantasi ginjal juga di sebelah kanan dan ini yang kiri nya rusak jadi kalau mau melakukan trans lagi kemungkinan yang satunya akan terganggu dan harus melakukan transplantasi lagi.”

“Semoga itu tidak terjadi pak saya gak mau adik saya kenapa napa cukup saya diberi kabar ini saja jangan sampai diberi kabar yang lebih buruk lagi”

“Oleh sebab itu Chan pasien jangan sampai melewatkan satu kali pun terapi ini dan jangan sampai bolong juga minum obatnya,tolong rawat dan jaga dia baik baik kalau mau cepat sembuh”

“Pasti itu pak,pasti akan saya rawat dia sampe sembuh”

“Baiklah kalau gitu pengobatan akan dilakukan saat dia siuman,mungkin besok pagi dia siumannya dan tolong bujuk atau jelasin hal ini pelan pelan saja Chan jangan sampai membuat dirinya terbebanin dan merasa takut,karena mental dirinya saat ini sangat berbeda dengan anak seumuran duapuluh tahunan”saran dokter itu.

“Baik pak!ada lagi?”tanyanya yang merapikan keadaan nya saat ini.

“Oh iya ini sudah saya tuliskan resep obat yang harus kamu tebus,dan tolong dilunasi dulu administrasinya nanti baru pasien dipindahkan keruang Khusus”cetus dokter itu lalu memberikan selembar resep.

“Terimakasih banyak pak,saya beruntung banget ternyata dokter adik saya teman papa saya sendiri,sekali lagi terimakasih pak”Haechan membungkukan setengah tubuhnya

“Iya sama sama Chan ini juga berkat papa kamu yang sudah membantu saya waku itu,jadi saya harus membalasnya walau bukan kepada dirinya tapi kepafa anaknya sama saja”

“oke kalau gitu pak saya temuin adik saya dulu pak permisi”setelah memberikan salam lalu pergi tuk mengurus administrasi itu dan menuju ke kamar adiknya yang telah dipindahkan keruangan khusus saat telah menyelesaikan administrasinya.

“Jadi gimana dok?adik saya sakit apa?”tanya Haechan setelah sampai dan duduk diruangan dokter itu,lalu dokter itu pun melepaskan jas nya dan stestoskop yang berada di lehernya yang diletakkan dimeja kerjanya lalu mengambil posisi duduk yang nyaman untuk memulai obrolan yang akan panjang pikirnya.

“Jadi gini atas nama siapa?”

“Saya Haechan dok”

“Baiklah Haechan-si”jedanya

“Ternyata benar ini putra sulungnya”batin dokter itu.

*“Setelah saya lakukan tes beberapa kali,pasien divonis terkena penyakit Chronic Kidney Disease(CKD) atau Gagal ginjal kronis ialah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama tiga bulan atau lebih. Dan pasien sudah memasuki bulan ke lima jadi sudah berada distadium 4 awal yang mana sudah sangat parah”*

“Dan itu harus dilakukannya pengobatan seperti terapi,obat obatan dan terakhir transplantasi ginjal”sambungnya.

Saat ini Haechan,anak tertua dari keluarga Lee itu dan abang dari ketiga adiknya dan diusia yang menginjak dua puluh tiga tahun itu harus mendengar kabar yang belum pernah terbayangkan olehnya,sakit?sangat sakit sekali bahwa dia yang pertama kali mendengar dan mengetahui adik kesayangannya yang sangat aktif,ceria,pintar,cantik dan memiliki segudang keahlian sampai sampai tidak terlihatnya sedikit pun kekurangan dalam dirinya,dan saat ini semesta memperlihatkan sisi kekurangannya ialah dengan diberikannya penyakit yang mematikan ini diusia dia yang sebentar lagi menginjak delapan belas tahun itu. Haechan hanya bisa terdiam dalam tangisnya menahan rasa sakit yang amat sangat sakit saat mengetahui kondisi adiknya dan lagi saat saat dia akan menjalani terapi pengobatan penyakitnya ini.

“Dok serius ini?gak bohongkan ahha bencanda ya dokter?asli pasti salah itu tes nya coba tes sekali lagi ya dok?”Haechan yang menyangkal bahwa ini tidak lah benar karena sang adik yang dia lihat adalah gadis yang ceria dan aktif jadi gak mungkin kalo dia tervonis CKD,pikirnya.

“Ini memang benar tuan Haechan,saya sudah mencoba tes ini beberapa kali dan hasilnya tetap sama”

“Hahah salah pasti salah dok hiks..hiks..adik saya gak mungkin divonis penyakit itu,dia anak yang pembersih dok dan pola hidup ataupun makanannya pun sehat dan baik kok dok mama kami yang merawat kami dengan baik. Jadi gak mungkin pasti ini salah hiks...hiks..”jatuh sudah pertahan lelaki yang gak pernah menitihkan airmata terakhir saat pemakaman waktu itu. Dan ini kedua kalinya airmata itu keluar lagi.

“Saya tau tuan Haechan pasti gak mudah buat kamu mendengar dan menerima semua ini,dan ini juga bukan pertama kalinya saya menemukan kasus seperti ini,jadi saya paham banget gimana rasanya?sesakit apa?saya tau semua chan”dokter itu sudah mulai ngobrol dengan panggilan non formal dan mendekati lelaki sok tegar itu lalu merangkulnya dalam dekapannya.

“Tapi masih ada harapan untuk bisa sembuh Chan!kamu mau adik kamu sembuhkan?”Haechan langsung melepaskan pelukan itu dan menatap wajah dokter itu dalam.

“Iya mau dok,apapun caranya pasti akan saya lakuin asalkan adik saya bisa sembuh dok,please tolong sembuhin dia dok”harap Haechan dengan memegang kedua tangan dokter tersebut.

“Pasti itu!karena saya lah yang akan jadi dokter tetapnya oh iya saya belum kenalkan diri saya. Perkenalkan saya Dr. Moon Taeil kamu bisa panggil pak Taeil aja karena saya teman dekatnya papa kamu,benarkan kamu anak Pak Lee Taeyong?”perkenalan singkat ditengah suasana ini.

“Iya bener saya anak pak Lee,wah syukurlah kalau gitu pak Taeil saya jadi lebih percaya menyerahkan adik saya dirawat dengan bapak makasih banyak pak”tunduk Haechan kepada teman papa nya itu

“Iya Chan kamu tenang saja ya saya akan berusaha sebisa saya untuk menyembuhkan adik kamu”

“Jadi bengobatan dan terapinya seperti apa pak?”

“Adik kamu akan melakukan prosesHemodialisis(HD)atau biasa disebut orang cuci darah yang dilakukan selama seminggu tiga kali dengan waktu selama empat sampai lima jam kurang lebihnya,lalu akan kami beri dia obat obatan untuk proses tunjangan pemulihan dirinya,dan semoga aja tidak sampai ditahap pengobatan terakhir Chan”

“Emang apa itu pak?”

“Adik kamu harus melakukan transplantasi ginjal dan itu resikonya sangat besar karena sebelumnya pasien pernah melakukan transplantasi ginjal juga di sebelah kanan dan ini yang kiri nya rusak jadi kalau mau melakukan trans lagi kemungkinan yang satunya akan terganggu dan harus melakukan transplantasi lagi.”

“Semoga itu tidak terjadi pak saya gak mau adik saya kenapa napa cukup saya diberi kabar ini saja jangan sampai diberi kabar yang lebih buruk lagi”

“Oleh sebab itu Chan pasien jangan sampai melewatkan satu kali pun terapi ini dan jangan sampai bolong juga minum obatnya,tolong rawat dan jaga dia baik baik kalau mau cepat sembuh”

“Pasti itu pak,pasti akan saya rawat dia sampe sembuh”

“Baiklah kalau gitu pengobatan akan dilakukan saat dia siuman,mungkin besok pagi dia siumannya dan tolong bujuk atau jelasin hal ini pelan pelan saja Chan jangan sampai membuat dirinya terbebanin dan merasa takut,karena mental dirinya saat ini sangat berbeda dengan anak seumuran duapuluh tahunan”saran dokter itu.

“Baik pak!ada lagi?”tanyanya yang merapikan keadaan nya saat ini.

“Oh iya ini sudah saya tuliskan resep obat yang harus kamu tebus,dan tolong dilunasi dulu administrasinya nanti baru pasien dipindahkan keruang Khusus”cetus dokter itu lalu memberikan selembar resep.

“Terimakasih banyak pak,saya beruntung banget ternyata dokter adik saya teman papa saya sendiri,sekali lagi terimakasih pak”Haechan membungkukan setengah tubuhnya

“Iya sama sama Chan ini juga berkat papa kamu yang sudah membantu saya waku itu,jadi saya harus membalasnya walau bukan kepada dirinya tapi kepafa anaknya sama saja”

“oke kalau gitu pak saya temuin adik saya dulu pak permisi”setelah memberikan salam lalu pergi tuk mengurus administrasi itu dan menuju ke kamar adiknya yang telah dipindahkan keruangan khusus saat telah menyelesaikan administrasinya.

“Jadi gimana dok?adik saya sakit apa?”tanya Haechan setelah sampai dan duduk diruangan dokter itu,lalu dokter itu pun melepaskan jas nya dan stestoskop yang berada di lehernya yang diletakkan dimeja kerjanya lalu mengambil posisi duduk yang nyaman untuk memulai obrolan yang akan panjang pikirnya.

“Jadi gini atas nama siapa?”

“Saya Haechan dok”

“Baiklah Haechan-si”jedanya

*“Setelah saya lakukan tes beberapa kali,pasien divonis terkena penyakit Chronic Kidney Disease(CKD)atau Gagal ginjal kronis ialah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama tiga bulan atau lebih. Dan pasien sudah memasuki bulan ke lima jadi sudah berada distadium 4 awal yang mana sudah sangat parah.”*

“Dan itu harus dilakukannya pengobatan seperti terapi,obat obatan dan terakhir transplantasi ginjal”sambungnya.

Saat ini Haechan,anak tertua dari keluarga Lee itu dan abang dari ketiga adiknya dan diusia yang menginjak dua puluh tiga tahun itu harus mendengar kabar yang belum pernah terbayangkan olehnya,sakit?sangat sakit sekali bahwa dia yang pertama kali mendengar dan mengetahui adik kesayangannya yang sangat aktif,ceria,pintar,cantik dan memiliki segudang keahlian sampai sampai tidak terlihatnya sedikit pun kekurangan dalam dirinya,dan saat ini semesta memperlihatkan sisi kekurangannya ialah dengan diberikannya penyakit yang mematikan ini diusia dia yang sebentar lagi menginjak delapan belas tahun itu. Haechan hanya bisa terdiam dalam tangisnya menahan rasa sakit yang amat sangat sakit saat mengetahui kondisi adiknya dan lagi saat saat dia akan menjalani terapi pengobatan penyakitnya ini.

“Dok serius ini?gak bohongkan ahha bencanda ya dokter?asli pasti salah itu tes nya coba tes sekali lagi ya dok?”Haechan yang menyangkal bahwa ini tidak lah benar karena sang adik yang dia lihat adalah gadis yang ceria dan aktif jadi gak mungkin kalo dia tervonis CKD,pikirnya.

“Ini memang benar tuan Haechan,saya sudah mencoba tes ini beberapa kali dan hasilnya tetap sama”

“Hahah salah pasti salah dok hiks..hiks..adik saya gak mungkin divonis penyakit itu,dia anak yang pembersih dok dan pola hidup ataupun makanannya pun sehat dan baik kok dok mama kami yang merawat kami dengan baik. Jadi gak mungkin pasti ini salah hiks...hiks..”jatuh sudah pertahan lelaki yang gak pernah menitihkan airmata terakhir saat pemakaman waktu itu. Dan ini kedua kalinya airmata itu keluar lagi.

“Saya tau tuan Haechan pasti gak mudah buat kamu mendengar dan menerima semua ini,dan ini juga bukan pertama kalinya saya menemukan kasus seperti ini,jadi saya paham banget gimana rasanya?sesakit apa?saya tau semua chan”dokter itu sudah mulai ngobrol dengan panggilan non formal dan mendekati lelaki sok tegar itu lalu merangkulnya dalam dekapannya.

“Tapi masih ada harapan untuk bisa sembuh Chan!kamu mau adik kamu sembuhkan?”Haechan langsung melepaskan pelukan itu dan menatap wajah dokter itu dalam.

“Iya mau dok,apapun caranya pasti akan saya lakuin asalkan adik saya bisa sembuh dok,please tolong sembuhin dia dok”harap Haechan dengan memegang kedua tangan dokter tersebut.

“Pasti itu!karena saya lah yang akan jadi dokter tetapnya oh iya saya belum kenalkan diri saya. Perkenalkan saya Dr. Moon Taeil kamu bisa panggil pak Taeil aja karena saya teman dekatnya papa kamu,benarkan kamu anak Pak Lee Taeyong?”perkenalan singkat ditengah suasana ini.

“Iya bener saya anak pak Lee,wah syukurlah kalau gitu pak Taeil saya jadi lebih percaya menyerahkan adik saya dirawat dengan bapak makasih banyak pak”tunduk Haechan kepada teman papa nya itu

“Iya Chan kamu tenang saja ya saya akan berusaha sebisa saya untuk menyembuhkan adik kamu”

“Jadi bengobatan dan terapinya seperti apa pak?”

“Adik kamu akan melakukan prosesHemodialisis(HD)atau biasa disebut orang cuci darah yang dilakukan selama seminggu tiga kali dengan waktu selama empat sampai lima jam kurang lebihnya,lalu akan kami beri dia obat obatan untuk proses tunjangan pemulihan dirinya,dan semoga aja tidak sampai ditahap pengobatan terakhir Chan”

“Emang apa itu pak?”

“Adik kamu harus melakukan transplantasi ginjal dan itu resikonya sangat besar karena sebelumnya pasien pernah melakukan transplantasi ginjal juga di sebelah kanan dan ini yang kiri nya rusak jadi kalau mau melakukan trans lagi kemungkinan yang satunya akan terganggu dan harus melakukan transplantasi lagi.”

“Semoga itu tidak terjadi pak saya gak mau adik saya kenapa napa cukup saya diberi kabar ini saja jangan sampai diberi kabar yang lebih buruk lagi”

“Oleh sebab itu Chan pasien jangan sampai melewatkan satu kali pun terapi ini dan jangan sampai bolong juga minum obatnya,tolong rawat dan jaga dia baik baik kalau mau cepat sembuh”

“Pasti itu pak,pasti akan saya rawat dia sampe sembuh”

“Baiklah kalau gitu pengobatan akan dilakukan saat dia siuman,mungkin besok pagi dia siumannya dan tolong bujuk atau jelasin hal ini pelan pelan saja Chan jangan sampai membuat dirinya terbebanin dan merasa takut,karena mental dirinya saat ini sangat berbeda dengan anak seumuran duapuluh tahunan”saran dokter itu.

“Baik pak!ada lagi?”tanyanya yang merapikan keadaan nya saat ini.

“Oh iya ini sudah saya tuliskan resep obat yang harus kamu tebus,dan tolong dilunasi dulu administrasinya nanti baru pasien dipindahkan keruang Khusus”cetus dokter itu lalu memberikan selembar resep.

“Terimakasih banyak pak,saya beruntung banget ternyata dokter adik saya teman papa saya sendiri,sekali lagi terimakasih pak”Haechan membungkukan setengah tubuhnya

“Iya sama sama Chan ini juga berkat papa kamu yang sudah membantu saya waku itu,jadi saya harus membalasnya walau bukan kepada dirinya tapi kepafa anaknya sama saja”

“oke kalau gitu pak saya temuin adik saya dulu pak permisi”setelah memberikan salam lalu pergi tuk mengurus administrasi itu dan menuju ke kamar adiknya yang telah dipindahkan keruangan khusus saat telah menyelesaikan administrasinya.

Seorang lelaki menggunakan jas dokter dengan nametag bernama Mark Lee menghampiri ku yang sedang duduk di kursi depan ruang ugd itu karena aku masih menunggu kabar dari kakak ku yang belum kunjung tiba.

“Maaf dek sebaiknya luka kamu diobatin dulu ya itu darahnya terus mengalir takutnya nanti kamu bisa kehabisan darah”cetus lelaki didepan ku itu langsung mengatakan hal itu tanpa memperkenalkan siapa dirinya dan mengapa bisa menghampiri ku. Apakah aku begitu mencolok sampai mengalihkan atensinya buat menghampiriku.

“Eh?”aku yang menatap dia aneh dan refleks mengusap darah yang terus mengucur dari dahi ku.

“Oh iya sorry perkenalkan aku Mark Lee anak yang punya Rumahsakit ini sekaligus Dokter di sini,kamu siapa namanya dan kenapa bisa kesini dengan keadaan seperti ini?apa yang telah terjadi?dan siapa yang kamu tunggu diruang itu?”melirik keruang Ugd yang masih tertutup rapat belum adanya tanda tanda Dokter keluar dari ruangan itu tuk sekedar memberi situasi di sana.

“Lee Seul Bi”aku pun berdiri dan membalas jabatantangannya

“Aku lagi nunggu kakak ku,kami baru saja mengalami kecelakaan tabrak lari dan kakak ku saat ini tidak sadarkan diri”sambungku dengan menahan rasa sakit dan mata mulai berkunang kunang.

“Sebegitu parahnya kakak kamu emang dia luka dibagian mananya?”

“Setau ku kakak ku gak terkena tabrakan itu melainkan aku yang mendorongnya ke pinggir jalan supaya dia gak ketabrak saat motor menabrak ku”

“Lantas?kenapa dia bisa gak sadarkan diri”aku yang masih mengedip ngedipkan mata ku untuk menahan rasa sakit ini dan tetap fokus menjawab pertanyaan demi perntanyaan dokter ini.

“Awalnya kakakku pingsan karena aku mendorongnya dan mulai sadar saat kami mau kerumah sakit ini,dan dalam perjalanan tibatiba kakakku merasakan nyeri yang hebat di pinggangnya dia terus meringis kesakitan dan beberapa saat kemudian,kakakku mengalami mimisan lalu pingsan dan gak sadarkan diri sampai dimasukan keruangan itu. Aku gak tau kakak ku kenapa sampai sekarang pun dokter belum keluar dari ruangan itu”aku menoleh kearah ruangan itu dan menatapnya dengan harapan semoga ada keajaiban yang datang.

“Orangtua kamu mana?sudah dihubungin?”

“Sudah kok dok”cetusku singkat dengan memijit mijit dahi ku.

“Pasti kakak kamu didalam sana baik baik aja percaya dengan kualitas dan keahlian dokter disini,kamu jangan takut dan cemas,selagi kamu menunggu keluarga kamu sebaiknya obatin dulu luka kamu. Saya gak tau separah apa kakak kamu di sana tapi menurut penglihatanku saat ini kamu yang lebih parah dari kakak kamu sudah ditabrak dan mendapatkan luka seperti ini kamu masih bisa sadar dan membawa kakak kamu kesini?kalo orang lain mungkin sudah tidak sadarkan diri”cetus dokter itu panjang lebar.

“Hahaha aku juga gak tau dok,sekuat itu aku ternyata”

“Jangan panggil aku dokter,panggil aja-”

Zrett...syung

“Seul bii?Lee Seul bii?hey bangun?”aku yang langsung ambruk pingsan kelantai dan dengan sigap dokter itu menahannya jadinya aku pingsan didalam pelukan dokter tersebut dengan darah segar yang terus mengalir dalam dahi pucuk kepala ku. Lalu aku pun langsung dilarikan entah kemana,(namanya juga pingsan yah gak tau lah pokkonya dibawa ke suatu tempatlah)

“Abang Haechan!?”pekik Yangyang dari depan ruang ugd itu saat melihat Haechan yang sedang bertanya ke mbak resepsionis itu. Karena tidak lama saat aku pergi dari tempat itu Yangyang datang dan langsung bertanya keresepsionis itu.(mungkin kek gini lah ya ceritanya)

“Bang gimana keadaan Kakak?”cetus Haechan terpogoh pogoh dengan nafas seperti sehabis lari berapa kilo meter.

“Belum tau bang ini juga gue baru sampe kok,dari tadi kata mbak itu dokter disini belum ada yang keluar”

“Duh gimana ini?Papa mama juga belum sampe ya?”Haechan yang mengusap kasar wajahnya

“iya bang belum dari tadi juga gue telponin gak ada yang ngangkat”Yangyang yang terus menekan tombol panggilan papa nya.

“Ck!”decih Haechan yang saat ini benar benar frustasi.

Beberapa menit kemudian akhirnya yang ditunggu tunggu tiba juga,pintu ruang ugd itu akhirnya terbuka dan menampakkan sang Dokter dengan jas dokternya dan tak lupa stetoskop tergantung dilehernya. Kedua lelaki yang benar benar khawatir saat ini langsung mendekati dokter tersebut.

“Dok gimana keadaan adik saya?”cetus Haechan mendesak.

“Keadaannya saat ini baik baik saja,dia hanya koma beberapa jam saja dan akan siuman. Tapi-”dia menjeda kalimatnya.

“Tapi apa dok”kompak mereka.

“Walinya mana ya?saya mau berbicara dengan walinya saja”sambung dokter itu.

“Dok saya saja yang jadi walinya,soalnya papa mama saya belum sampai sampai sekarang”

“Dan saya orang tertua dari keluarga ini,saya juga sudah mau tamat kuliah dok jadi saya rasa bisa menjadi wali buat adik saya dok”sambung Haechan menyakinkan dokter tersebut yang mulai mengimbangin ucapan anak muda yang benar benar dikalutkan dengan ketakutan dan kecemasan yang luar biasa.

“Hmm baiklah anda ikut saya keruangan,dan nanti pasien akan di pindahkan keruang biasa dulu sampai mendapat pesetujuan dan pelunasan administrasi baru bisa di pindahkan lagi ke bangsal khusus”cetus Dokter itu lalu pergi keruangannya yang berada di lantai dua dan diikutin oleh Haechan.

“Yang abang ke sana dulu ya,kalau mama papa udah sampe bilang langsung susul keruangan dokter ini ya”cetus Haechan sebelum mengikuti langkah dokter itu.

“Iya bang semoga bawa kabar baik ya”harap Yangyang lalu masuk keruang Udg itu untuk menemani sang adik menuju kamar biasa.

Cemas?Takut?Sedih?boleh. Tapi disini kita juga harus tetap memikirkan satu sama lain dan saling berdoa,seperti yang dilakukan kedua abang ku tidak sama sekali memikirkan keadaan ku juga,jangan kan memikirkan mencari diri ini saja tidak?apa hanya kakak saja yang terluka disini?apa karena aku yang membawa kakak dan mengabarin kami ada dirumahsakit aku baik baik saja?darimana kalian tahu kalau aku baikbaik saja kalau kalian saja sama sekali tidak bertanya dulu?apa susahnya juga kalian mengatakan“Dek apakah kamu baik baik saja?apakah kamu terluka juga?”hanya dua kalimat itu apa sesusah itu kalian ucapkan?kenapa hanya mama saja yang peduli kepada ku?papa?abang Haechan?kalian kemana?dan sekarang bang Yangyang?ada apa dengan kalian?apakah aku pernah berbuat hal yang keji sampai kalian membenciku tanpa sebab?entahlah saat ini aku hanya ingin menyembuhkan diri ini.

Aku yang duduk di kursi tunggu depan ruang Ugd itu melihat ada seorang dokter muda mungkin seusia abang Haechan ku sedikit lebih tua satu tahunan menghampiri ku dengan masih menggunakan jas dokternya.

“Selamat sore,perkenalkan aku Mark lee dokter sekaligus owner yang punya rumahsakit ini,kalau boleh tau siapa nama adek?”sapanya dan bertanya kepada ku yang masih duduk di kursi ini.

“Ini orang kenapa sih mau pamer?dan juga pakek nanyain nama aku segala sok kenal sok dekat banget sih” batin ku dan aku yang tidak menjawab perntanyaan dari dokter ini melainkan menatapnya aneh.

“Aku gak berniat buat pamer kok,aku cuma mau lebih dekat aja dengan pasien ku disini,lagian itu kepala kamu terluka dan darahnya terus ngalir sebaiknya di obatin dulu ya”cetusnya seolah olah mendengar isi pikiran ku tadi.

“Dih nih orang bisa baca pikiran orang?kok bisa tau kalo aku mikir dia mau pamer”batinku kesekian kalinya tanpa menjawab lagi.

“Tenang aja aku gak bisa baca pikiran kamu kok”

“Eh anjirrr nih orang bener bener ye”batinku lagi lalu berdiri dari duduk ku karena terkejut dengan kalimatnya itu.

“Eh?”cetus ku dengan kikuk

“Jadi gimana?mau saya obatin?”tanyanya lagi

Dan aku pun berfikir sebentar apa salahnya aku minta bantuan dokter ini,kelihatnnya dokter ini baik dan tulus,lagian juga kepala ku benar benar sakit saat ini seperti terbelah dua dan si darah ini terus mengalir tanpa dosanya mau berhenti.

“Baik dok makasih banyak ya”

“Sebelumnya nama kamu siapa?”

“Nama ku Lee Seul bi”cetus ku yang mengikuti dokter itu yang berjalan di sampingnya.

“Terus kamu tadi nunggu siapa di ruangan itu dan kepala kamu kenapa bisa gini?”

“Aku nunggu kakak ku dan kami habis ditabrak sama oknum yang gak bertanggungjawab”

“Ditabrak?mobil?terus kakak kamu yang paling parah?”

“Ditabrak sama motor saat kami mau nyebrangi jalanan,sebenarnya kakak ku gak kenapa napa disini aku yang ditabrak kakak ku hanya pingsan saja saat itu”

“Terus kenapa dia yang masuk ugd?harusnya kamu lah yang diobatin?”

“Aku juga gak tau dok,ketika kami mau kesini buat ngobatin luka aku tiba tiba dijalan kakak ku merintih kesakitan dibagian pinggang belakangnya dan juga langsung mimisan terus pingsan”

“Mungkin kakak kamu terkena gejala gagal gi—”

Brakk

“Seul bi”dokter itu pun langsung mengendongku ala bride style ke kamar pasien untuk melakukan tindakan medis,dan saat itu juga darah ku terus menerus mengalir seperti orang pendarahan.

Disisi lain

“Mbak pasien atas nama Lee Eun Bi ada di kamar berapa?”tanya Haechan kepada resepsionis itu dan diikutin oleh Yangyang dibelakangnya.

“Bentar ya mas saya cek dulu”

“Pasien sudah berada di ruang Icu mas”

“oh makasih mbak”cetus Yangyang dan Haechan pun langsung lari terburu ke ruangan itu dan diikutin Yangyang.

Sesampainya disana ada dokter juga yang baru keluar dari ruangan itu.

“Dok gimana keadaan adik saya?”tanya Haechan yang sangat panik saat itu gak jauh beda dengan Yangyang.

“Oke mas kalian sebaiknya tenang dulu tarik nafas lalu buang oke santai dulu ya”intruksi dari dokter tersebut untuk menenagkan mereka.

“Oke jadi gimana dok”dirasa mereka sudah mulai tenang baru lah dokter itu menjelaskan semuanya.

“Keadaannya baik baik saja saat ini mas,dia lagi melewati masa kritisnya dengan tidur selama beberapa jam”cetusnya

“Dia koma dok?kok bisa?”cetus Yangyang

“Mungkin karena dia syok dan ketakutan saya juga gak tau kejadian nya gimana mas,sebaiknya kalian tanyakan langsung sama orang yang membawa pasien kesini”

“Dan juga-”jeda nya.

“Kenapa dok?ada lagi?”

“Saya harus membicarakan kasus ini kepada orangtua kalian,apakah dia sudah ada disini?”sambungnya.

“Sebentar lagi dok,mereka sudah ada di jalan kenapa gak ngomong langsung sama kita aja?”Cetus Haechan.

“Saya tunggu orangtua kalian saja kalau sudah sampai suruh beliau ke ruangan saya ya,dilantai dua ruang Dr.Jung Jaehyun”cetus dokter itu lalu pergi meninggalkan dua pemuda itu dengan senyum kemenangannya.

Selang Beberapa jam akhirnya orangtua aku pun datang dengan tergesa gesa dan panik setengah mati.

“Abang kakak gimana?baik baik aja?apa luka nya parah?”cetus papaku

“Kakak belum siuman pa masih koma,dan kata dokter tadi dia baik baik aja pa”cetus Haechan berdiri didepan kaca luar ruangan itu,pasalnya mereka tidak boleh masuk karena pasien sedang melewati masa kritisnya dan belum siuman.

“Syukurlah ya Tuhan terimakasih banyak”cetus papaku dengan mengelus dadanya tanda lega.

“Lah adek?dimana bang?”tanya mama ku lirik ke kana ke kiri mencari keberadaan diriku.

“Gak tau ma,mungkin dia kabur kali sudah buat kekacauan ini”cetus Haechan

“Hooh mungkin sembunyi kali ma takut kena amukan abang?”sambung Haechan.

“Huist kalian kok gitu omongannya,gak boleh ya!gak mungkin juga adek kabur ngapain coba?”

“Udahlah ma anak itu gak usah dicariin gara gara dia kakak jadi kek gini”cetus papaku

“Mas kamu kok bilang gitu?itu anak kamu loh harusnya kamu mencari dia juga ini mereka berdua yang kecelakaaan bukan kakak aja jadi ayok kita cari dia”ajak mama ku tapi mereka semua diam ditempat enggan untuk mengikuti langkah mama ku

“Oh iya pa tadi kata dokter itu kalian disuruh ke ruangannya”cetus Yangyang

“Ada apa?”

“Ada sesuatau yang mau di omongin pa tentang kakak mungkin”sambung Haechan

“Yaudah papa mama kesana dulu ya”

“Mas adek gimana belum ketemu ini?”

“Nanti aja ma itu gak penting,kita keruangan dokter itu dulu ya ini lebih penting,oh iya dimana bang ruangan itu dan siapa nama dokternya?”

“Di lantai dua pa Dr.Jung Jaehyun namanya”

Deg

Jung Jaehyun nama itu kembali lagi terdengar di telinga kedua pasangan ini,tapi mereka ingin memikirkan hal yang positif saja saat ini mungkin itu orang yang berbeda dengan nama yang sama pikirnya.

“Mas?”cetus mama ku

“Pasti orang lain ma udah yuk lah ini demi kakak ma”

Mereka pun pergi meninggalkan dua pemuda itu yang masih berdiri diluar memandangin sang adik dari balik kaca transparan itu.

“Bang ekspresi papa sama mama tadi kok gitu ya pas kita nyebut nama dokter itu,terus mama juga bisik bisik sama papa ada apa ya?”

“Gak tau yang abang,mungkin itu kenalan mereka”

“APA?”cetus Taeyong yang langsung berdiri dari kursi ruangan dokter itu.

Ia saat ini mereka sudah sedikit berbaikan atau dibilang harus Sportivitas dalam urusan seperti ini apalagi menyangkut keselamatan putri kesayangannya,dan mereka masing masing mengesampingan ego dan masalah pribadi mereka saat ini.

“Iya yong gue udah nge cek ini sebanyak tiga kali untuk benar benar menyakinkan bahwa diagnosa gue salah tapi ternyata hasilnya tetap sama”

“Mas kakak hikss...hikss..”luntur sudah pertahanan mama ku untuk tidak menangis didepan suami dan MANTAN SUAMINYA INI.

“Ma tenang kakak akan baik baik aja kok iya kan jae?”tanyanya menyakinkan untuk menenagkan istrinya ini yang sedang dalam dekapan sang suami.

“Iya nau Eun bi bakal baik baik aja kok kamu tenang aja selama dia mengikuti perintah dokter untuk mejalankan terapi dan obat obatan pasti bakal sembuh kok”cetus jaehyun.

“Tapi kok bisa sih jae penyakit itu datang lagi?”tanya Taeyong

“Apa sebelumnya Eun bi pernah mengalami hal sama?”

“Iya saat dia lahir dia sudah divonis gagal ginjal jae dan saat itu juga ginjal dia rusak dan gak bisa berfungsi lagi oleh sebab itu diganti jadi punya istri gue”

“Wajar Yong karena sewaktu waktu ginjal satunya lambat laun pasti bakal rusak juga apalagi kalo sebelumnya pernah melakukan Transpalntasi ginjal,dan pola hidupnya gak dirawat jadi gitu”

“Terus kakak harus jalanin pengobatan seperti apa jae?”

“Berhubung pasien sudah memasuki stadium menengah jadi pasien harus melakukan Hemodialisis. Hemodialisis adalah prosedur untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa bekerja dengan baik akibat kerusakan pada organ tersebut.”

“Dan itu dilakukan seminggu tiga kali selama tiga sampai empat jam,efek selama terapi itu mungkin Eun bi akan merasakan mual,nyeri di bagian dada punggung,kram otot dan nyeri perut,tapi gak berlangsung lama kok dan hanya beberapa orang saja yang mengalami hal itu kita balik lagi ke sistem imun dan kekuatan mereka kalo Eun bi kuat mungkin gak bakal separah efeknya,kita jalanin dulu aja Yong”

“Mas pasti kakak gak mau kali mas itu sakit banget pasti rasanya mama aja dengernya ngeri apa lagi kakak yang bakal ngalaminya mas hiks...hiks”

“Sayang kalo gak gitu kakak gak bakal bisa sembuh kamu mau kakak kesakitan terus?dan makin parah?”

“Enggak mama gak mau kakak sakit,kalo bisa mama aja pa bisa gak sih di ganti hiks..hiks..”mama ku yang tenggelam dalam dekapan papa

“Huits sayang gak boleh bilang gitu,ini namanya udah takdir kakak sayang,jadi jakan akhirnya kita hanya bisa berdoa dan berusaha ya kamu tenang aja tugas kita berdoa berusaha dan menguatkan kakak ya ma”ucap papa ku dengan mengelus kepala mamaku dan mengecup pucuk kepalanya.

“Jae setelah terapi terus apa lagi?”

“Setelah terapi kami akan kasih dia obat obatan untuk menahan rasa sakit dan membantu mengoptimalkan proses pengobatannya obat itu harus diminum terus kalo sudah habis nanti tembus lagi aja disini,dan yang bakal jadi dokter tetapnya saya sendiri jadi jangan sungkan sungkan untuk menghubingin saya ya”senyum lebar yang terlihat dari wajah dokter tampan ini.

“Tolong banget Jae gue mohon sembuhin anak gue please hiks..hiks..”cetus mama ku yang benar benar menyerah dengan keadaan ini sudah tidak mau lagi berprasangka buruk dengan mantan suaminya ini semoga aja dia sudah berubah menjadi lebih baik.

Hari sudah menjelang sore dan langit sepertinya tidak bersahabat pada hari ini,langit mulai tampak gelap seperti akan datangnya hujan dengan lebat.

“Kak udah dapet drivernya?”tanya ku yang melihat kakakku masih fokus dengan ponselnya.

“Belum dek,katanya tunggu 5menit lagi dapet kok drivernya”

“Sepertinya bakal turun hujan deh kak?”cetusku yang melihat dari dalam jendela cafe tersebut langit yang tampak mendung.

“Memang sudah hujan sih dek tuh gerimis”tunjuknya dari balik kaca transparan itu yang dibasahi oleh air hujan.

“seeet ouch aww”desis kakaku memegangin punggung belakangnya.

“Kakak gak papa?ada apa kak ada yang sakit?kok muka kakak pucet banget?pusing ya?”cetus ku dengan melemparkan banyak perntanyaan karena cemas dengan kondisi kakakku saat ini.

“Gak papa dek cuma ini,pinggang kakak sakit banget loh dari tadi soalnya”mengusap usap punggung belakang nya.

“Loh kenapa kak?mungkin kakak kurang minum atau lama berdiri lagi?”

“Mungkin kali ya dek,tapi perasaan kakak dari tadi minum terus loh dan juga kita gak banyak berdiri loh dek”

“Mungkin kelamaan jalan kali kak,kan tadi kita keliling mall,apa masih sakit?”

“Sedikit dek tapi gak papa dengan istirahat mungkin udah gak sakit lagi kok”

“Yaudah pas pulang nanti langsung tiduran aja ya,kalo butuh apa apa chat adek aja ya kak”

“Huum adek ku”mengusap lembut rambut ku.

“Kakak jangan sakit sakit lagi ya,adek jadi sedih kalo kakak sakit dan juga rumah jadi sepi”cetusku dengan menundukan kepala

“Hahahah adek lucu banget sih kamu,iyaya kakak gak bakal sakit lagi kok kakak bakal lebih baik lagi menjaga kesehatan kakak”jeda nya dengan menyentuh pipi tembam ku dan mengelus nya dengan lembut lalu menatap mataku dengan kehangatan.

“Makasih banyak ya dek udah ngerawat kakak selagi sakit,kakak sembuh berkat kamu loh,kamu juga jangan sakit sakit ya kakak takutnya setelah kakak kamu lagi kan kita kembar,eh tapi anehnya kita kok akhir akhir ini jarang sakit bareng ya?biasanya kakak demam aja kamu juga nyusul malam nya demam,tapi ini aneh ya?”sambungnya.

“Mungkin semenjak kita dewasa kali ya,jadi gak lagi”

“Mungkin ya,eh udah dapet nih drivernya yuk lah kita pulang nanti papa mama keburu pulang”ajaknya dengan beranjak dari tempat duduk nya

“Kak mana drivernya?”kami yang sudah keluar dari cafe tersebut dan melihat sekeliling luar cafe tersebut tidak ada mobil yang terparkir di depannya hanya ada motor pelanggan cafe ini dan beberapa motor orang orang yang sedang berteduh karena hujan sudah turun dengan derasnya,dan sedikit ada kendala bahwa di depan cafe tersebut tepat di pinggir jalan masuk ada pohon yang roboh akibat terpaan angin yang begitu kencangnya sebelum hujan turun dan mungkin jalan itu hanya bisa di lewatin oleh pejalan kaki.

“Nah itu dek”ucap kakak ku menunjuk mobil yang di maksud dari sebrang jalanan sana.

“Wow jauh banget kak kita harus nyebrang dulu ini,mana masih hujan lagi kita gak punya payung kak gimana ini?”aku yang melihat begitu derasnya hujan sore ini.

“Yaudah kita lari aja gak papa lah kena sedikit hujan,kalo kita lari gak terlalu basah lah”

“Tapi licin kak jalanan,kalo kita tibatiba kepleset gimana?itu jalanan kak masih banyak kendaraan yang lewat mana ngebut ngebut lagi”

“Ya gimana lagi mobil itu gak bisa masuk kesini dek dia mau lewat mana coba”menunjuk pohon yang terjatuh di depan jalan masuk cafe itu.

“Iya sih”

“Yaudah ayok ntar keburu malam dek papa mama udah pulang barabe kita loh”

“Okelah kak eh tunggu bentar pakai ini dulu”aku yang melepaskan cardigan dusty ku dan memakaikan ketubuh kakak ku supaya tetap hangat dan tidak terlalu kebasahan pasalnya dia habis sembuh dari demam tingginya.

“Lah kamu pakek apa dek,udahlah gak usah baju kamu itu tipis kakak gak papa kok”mencoba melepaskan cardigan tersebut.

“Udah kak yok nanti keburu malam”aku yang mencegahnya dan kami saling berpegangan tangan saat mulai berlari menyebrangin jalanan tersebut menuju mobil yang sudah menunggu kami sedari tadi.

“Ayok bismillah satu....dua....tiga...”semua orang yang sedang berteduh disana sini memperhatikan kami saat menyebrangin jalanan tersebut,sampai sudah ditengah jalanan dan hampir sampai di tujuan tapi........

TIIIIIINT...ZRETTT....BRAKKK

“ADEKKKK”

Seketika waktu berhenti beberapa saat dan kembali lagi seperti biasa lalu semua orang yang berteduh berbondong bondong menghampiri jalanan dimana sudah tergeletak sepasang suami istri dengan tertimpa motornya sendiri dan sang istri yang terpental di ujung jalan itu dengan bersimbah darah tapi tidak terlalu parah dan langsung di keruminin orang orang untuk membantunya.

Dan aneh nya kakak?iya kakak ku dimana itulah yang pertama kali terlintas dalam benak ku,aku pun langsung berdiri saat orang orang mengerumunin ku lalu membantu ku buat berdiri dan sepasang mata orang orang itu memperhatikan ku saat diri ini mulai linglung mencari keberadaan kakak ku.

“Dek itu kepala kamu berdarah kita langsung kerumah sak—”kalimat salahsatu orang yang membantu ku langsung aku potong

“Kakak?kakak ku dimana iya kakak dimana?”lirih ku saat kepala ini benar benar sakit sekali seperti dunia sedang berputar putar tapi itu tidak lah penting melainkan mencari sesosok orang yang sedang kucari.

“Kakak kamu itu sudah ada didalam mobil dia pingsan ketika kamu mendorong nya kesamping guna melindungin dia dari tabrakan motor tadi”cetus lelaki seusia empat puluh tahunan.

“Tapi dia gak papa kan pak?”aku yang mendekati mobil dimana keberadaan kakak ku.

“Kita gak tau dia baik baik aja atau tidak tapi saran bapak sebaiknya kalian langsung kerumah sakit saja dan juga obatin luka kamu dek itu darahnya di kepala gak berhenti henti takutnya kehabisan darah”saran lelaki itu.

“Baiklah pak makasih banyak ya,nah orang itu gimana?”melihat pasangan itu mendekati ku.

“Dek maafin kami ya sudah menabrak kalian,nanti bakal saya tanggung semua pengobatan biaya rumahsakitnya kalo gitu mari kita kerumahsakit bersama”cetusnya

“mari pak”lalu kami pun pergi bersama ke rumah sakit terdekat di situ dan dia bersama istrinya masih menaikin motor tersebut dan aku bersama kakak ku di mobil yang kami pesan tadi.

“hikss......ouch hikss”rintih kakakku kesakitan saat tersadar dari pingsannya dan bangun dari panguan ku.

“Ha?ADEK?KAMU BERDARAH?”kagetnya dengan mengusap darah yang mengucur dari kepala ku.

“Hess...ocuh”desir ku kesakitan.

“Ouhh sakit ya dek,dek kita kerumah sakit langsung ya harus di obatin itu”

“Udah gak papa kak paling luka dikit doang kok,kakak dulu yang lebih penting ya,soalnya kakak tadi pingsan”

“ENGGAK!itu darah kamu banyak banget loh pokoknya ha—”

“aakh...ouch aww dek sakit banget pinggang kakak hiks...hiks”memegangin pinggannya dan sedikit membungkuk dikursi mobil itu.

“Ha?kakak mana yang sakit mana”aku yang mengusap usap punggung belakang kakakku.

“Hiks...hiks...sakit dek sakit banget aww”terus mengusap usap punggungnya dengan menangis menahan rasa sakit.

TES

“Kakak?kakak mimisan”

Drep

“KAKAK?KAKAK BANGUN KAK?”aku yang mengoyang goyang kan tubuh kakak ku yang sudah ambruk di panguanku.

“Mba sepertinya kakak mba ada sesuatu penyakit deh mba sebaikanya kita cepat kerumah sakit dan jangan lupa mba kabarin orang yang dirumah”cetus sopir itu yang sama paniknya dan langsung tancap gas ke tujuan

“Penyakit?kalo bisa jangan ya tuhan,sedikit ngebut pak”

Aku sudah tidak tau lagi kemana perginya orang yang nabrak kami tadi dia menghilang entah sejak kapan,sebab motornya tidak mengikutin kami lagi dari belakang memang oknum yang tidak bertanggung jawab. Tidak papa biar Tuhan saja yang membalas perbuatan mereka.

Setelah sampai di Rumah sakit terdekat,aku pun langsung meminta bantuan petugas rumah sakit itu untuk membawa kakak ku dengan stretcher yang memang disiapkan dirumahsakit itu untuk pasien darurat seperti kami ini,aku tidak perduli dengan orang yang memandangku aneh karena masih dalam keadaan darah yang terus mengalir dari kepala ku.

“Dok tolong selamatkan kakak ku dok pleasee ku mohon”aku yang sama halnya yang dilakukann dokter itu,mendorongstretcher itu menuju ruang ugd.

“Maaf mbak anda harus menunggu disini,akan kami usahakan pasien dalam keadaan baik baik aja”cetus suster tersebut lalu menutup pintu itu dengan rapat.

Aku pun langsunh terduduk lemas dilantai depan ruangan itu semua doa ku bacakan agar kakak ku tidak apa apa dan gak ada jenis penyakit yang menyerangnya.

“Ya Tuhan aku mohon tolong selamatkan kakak ku jauhkan dia dari penyakit yang aneh aneh hiks...hiks..aku ingin dia baik baik aja”bibirku yang menyebut namanya berharap doa ku akan didengarnya,dan aku pun langsung teringat untuk mengabarin keluarga ku.

Setelah YangYang mengakhiri chattan dengan temannya yang saat ini beda kelas dengan dirinya. YangYang bertekad penuh untuk memberanikan dirinya menemui adik yang selama ini sangat ia rindukan untuk memperbaiki kesalahpahaman ini mungkin pikirnya.

“Bang kita pulang yuk udah hampir sore nih,ntar abang aku ngomel ngomel lagi”cetus ku yang sedang memasukkan camera milik Jaemin kedalam tas nya.

“Gak mau makan dulu kita Seul?”ajaknya

“Lain kali aja bang soalnya udah mendung juga nih sepertinya bentar lagi bakal turun hujan deh”Aku yang mendongkak kan kepala menatap langit yang memang benar saat ini langit sedang sedih mungkin karena tidak secara di waktu sore hari pada umumnya.

“Iyaya yaudah yuk cepet ntar kehujanan kita”Jaemin yang langsung menyiaokan mobilnya dan kami pun langsung pergi dari Taman tersebut.

Akhirnya YangYang pun telah sampai di rumah dengan sebuah mobil milik Jeno Pikirnya,sudah terpajang di halaman rumahnya untungnya halaman rumahnya ini besar jadi muat untuk satu mobil lagi. Dia pun memarkirkan mobilnya lalu memasuki rumah yang selama ini jarang dia datangin,begitu masuk dia sudah disuguhin pemandangan kedua pasangan anak adam dan hawa ini lagi menonton Netfilx favoritenya.

“Assalamualaikum”cetus Yangyang saat memasuki rumah itu.

“Waalaikumusalam abang”Eun bi yang langsung berlari menghampiri YangYang dan melemparkan pelukan kepada lelaki yang sangat jarang ia lihat akhir akhir ini.

“Kakak gimana kabarnya?hmm”cetusnya sambil membalas pelukan itu dan mengusap surai rambut sang lawan.

“Alhamdullilah sangat baik bang,abang sendiri gimana?”cetusnya dengan menimbulkan kepala agar bisa melihat sang lawan menjawab pertanyaannya.

“Sama baik juga kok”

“Oh iya rumah kok sepi kemana yang lain??”mereka sudah saling melepaskan pelukannya.

“Itu..Mama papa lagi kerja di luar kota bang,kalo adek belum pulang dari sekolah katanya dia mau pergi sama bang Jaemin,terus kalo bang Haechan ada noh di kamarnya lagi istirahat baru pulang dari ngajar bang”

“Owuh yaudah abang ke atas dulu ya,Jen baek baek lu dengan adek gue awas aja sampe ngelewatin bates,gue cabut ntar ginjal lu”Ancamnya.

“Ihh serem amat njirr”

“Awasa aja lu langgar”Yangyang langsung menaiki anak tangga menuju kamar abang sulungnya.

Tok tok tok

“Masuk aja ga dikunci kok”cetus orang dari dalam sana.

“Assalamualaikum bang”memasuki kamar itu dan melihat si sulung sedang berkelaut dengan ponselnya sambil merebahkan diri di atas kasurnya dengan cara tengkuram dan membelakangin YangYang.

“Waalaikumusalam,eh YangYang apa kabar lu,dah lama kagak pulang pulang”merubah posisi nya jadi duduk di atas kasur menghadap sang lawan bicara,dan Yangyang pun menghampiri si sulung dengan berdiri di depan kasur itu.

“Bang sejak kapan papa mama pergi keluar kota?kok gak bilang gue?”

“Duduk dulu napa sih Bang”Yang disuruh duduk pun akhirnya menyeret kursi disampingnya dan duduk berhadapan dengan lawan bicara.

“Mama papa gak mau ganggu lu kerja bang kan lu lagi sibuk sibuknya,jadinya mereka pamit sama kami doang,udah seminggu yang lalu sih perginya biasa ngurus masalah kantor dadakan loh mereka perginya abang aja kaget waktu papa tiba tiba imes abang”Jelasnya panjang lebar

“Ck ya gak gitu juga kali sesibuk sibuk nya gue kerja sama kuliah gue juga ada lah waktu buat istirahat”

“Entah mereka mau nya gitu”

“Eh bang adek bener pergi sama Jaemin ya?”

“Iya”

“Langsung?gak pulang dulu?”

“Iya abanh suruh langsung aja,kalo pulang dulu ma pasti lama ntar baliknya,lagian mereka cuma latihan Motret doang kok”

“Motret?adek mau jadi fotografer?”

“Mungkin?Abang juga gak tau tapi keknya akhir akhir ini adek lagi fokus banget dengan kegiatan nya belakangan ini”

“Owuh kok gue gak tau ye”

“Emang adek gak bilang sama abang?kalo dia kursus dengan Jaemin?”

“Kagak”

“Tumben?biasanya dua pukul empat per tujuh ngabarin abang terus,kalian lagi berantem ye?”

“Kagak kok udah ah gue mau ke kamar mau ngambil baju lagi”beranjak dari kursinya.

“Lah kamu mau berangkat lagi?gak mau nginep disini dulu sehari?”

“Kagak bang jadwal operasi gue numpuk noh,dah ya gue pamit bye,sehat sehat lu bang,oh iya tolong lu jagain adek adek lu selama gue sama mama papa gak ada disini”

“Kamu yang harusnya sehat sehat ye jaga tuh tubuh kamu jangan sampe sakit ye,yang ada ngerepotin lu,sering sering pulang juga kamu kalo bisa”

“Ye akan gue usahakan”

“So sibuk lu presiden”

“Oke lah bye”cetusnya lalu keluar dari kamar tersebut.

“Haha wajar aja gak ngabarin gue orang dia bersenang senang dengan orang baru nya pantes lupa ngabarin”batin Yangyang saat memasuki kamarnya.

Setelah selesai dengan tugasnya YangYang pun segera keluar dan turun ke bawah dan melihat sudah tidak ada lagi teman abangnya menyisahkan Kakak yang sedang membereskan sisa makanan tadi saat mereka menonton

“Eh abang udah mau pergi lagi?kirain bakal nginep disini?”

“Iya kak soalnya jadwal operasi abang menumpuk kak jadi abang belum bisa pulang”

“Ya elak,yaudah dek baik baik ya bang disana jaga kesehatan abang ya”cetusnya dengan memeluk yang lebih tinggi darinya untuk terakhir kali lebih tepatnya untuk saat ini yang kedepannya belum tentu bisa seperti ini.

“Iya kakak juga baik baik ya disini jangan nyusahin abang echan ya selama gak ada mama papa atau abang ya”sambil mengusap suari kecokelatan sang adik

“Huum,eh abang gak nunggu adek pulang gitu?bentar lagi pula—”

“Assalamualaikum”aku yang terkejut saat melihat objek yang ada di depan ku ini.

“Abang”oh tuhan sungguh bahagianya aku saat melihat abang ada disini dalam keadaan baik tapi sayangnya diri ini masih belum bisa memeluk sesosok yang selama ini sangat aku rindukan.

“Udah ya kak abang pamit!baik baik ya kak disini”cetusnya dengan mengelus rambut Eun Bi dan tanpa menjawab panggilan ku tadi.

“Abang?”panggil ku sekali lagi yang membuat abang ku menghentikan langkahnya.

“Oh iya kakak jangan keseringan main dengan jeno ya,dan juga jangan pulang kemalaman kalo pulang sekolah itu pulang dulu jangan langsung pergi ya kak,gak baik diliat orang masih pakai seragam sekolah”tanpa menoleh.

“Apa sih maksud abang?abang lagi nyindiri aku nih?”batin ku yang melihat abangku sama sekali tidak menoleh kebelakang.

“Eh?i-ya bang heheh”kikuk kakak ku dengan menggaruk garuk kepalanya ynag tidak gatal.

“Adek baru pulang kamu?”cetus Haechan turun dari kamarnya.

“Iya abang”

“Lupa kamu dengan janji kamu?”

“Iya bang maaf adek telat pulangnya soalnya nemenin bang Jaemin dulu bentar ke gramedia”aku yang menundukkan kepala dan memainkan ujung baju ku

“Haha bagus sudah berani pulang telat lagi,gak kapok kamu dek waktu itu kena hukuman?”

“Maaf bang,iya adek janji gak bakal telat lagi”

“Kalo udah ngelanggar bakal di langgar terus lah”

Deg

Semua orang terkejut mendengar ucapan yang keluar dari lelaki yang selama ini sangat menyayangin sang adik bungsunya ini,yang gak pernah sama sekali membentak nya apalagi mengeluarkan kata kata kasar atau barusan saja yang ia ucapakan.

“Abang”lirih ku menoleh kearahnya yang sama dia juga akhirnya menoleh kebelakang.

“Kenapa?kamu kaget?sama gue juga kaget kok,kenapa kamu jadi gini sih dek?kenapa akhir akhir ini kamu sering pulang kesorean terus?jalan terus kamu sama dia gak bosen apa ha?dikira gue gak pernah pulang gak tau keseharian kamu kek gimana?”

“Ah latihan ya?gak setiap hari juga kalo mau latihan bisa di bagi lah waktunya gak pernah gue liat orang latihan motret setiap hari,itu latihan atau ngedate sih?orang yang ngedate aja gak setiap hari jadi itu apaan namanya ha?emang ada hasilnya dengan kamu latihan tiap hari?ada gitu kamu bawa piagam atau penghargaan dari hasil kami selama ini?ada?mana?gak ada kan,modus aja kali tuh orang pingin banyak nyabisin waktu dengan kamu”

“YANGYANG!jangan nuduh orang sembarangan yang,temen abang gak mungkin ngambil kesempatan dalam kesempitan,kamu kok jadi gini sih gak biasanya?ada apa dengan kamu?kok kasar gitu?”Aku pikir bang Haechan mau membela ku tapi nyatanya dia membela temannyq sendiri dan disini seolah olah aku yang bener hina,aku yang seperti ngambil kesempatan dalam kesempitan dengan modus mendekati bang Jaemin lewat latihan kami yang emang tiap hari.

Memang bener kata abang ku untuk apa aku latihan tiap hari tapi gak ada hasilnya sama sekali?udahlah memang bener aku gak usah mencoba hal yang baru mending aku seperti dulu lagi dan gak akan pernah mencari atau menggali skill keahlian dalam diriku,memang aku ditakdirkan hidup untuk menjadi manusia yang tidak berguna,aku diberi nafas saja sudah bersyukur haha sudahlah jangan terus membuat orang kerepotan karena keinginan mu untuk mencari bakat mu. Hiduplah layaknya orang normal Hidup jangan pernah menyusahkan orang lain,dan jangan pernah jadi beban di hidup orang lain.

Terimakasih banyak teruntuk abang ku yang selama ini selalu jadi penguat disetiap kelemahan dan kekurangan yang aku miliki,disetiap aku down dan ingin menyerah dengan hidup ku yang gak berguna sama sekali,dan disetiap aku lelah karena terus dibanding bandingkan dengan kalian. Terimakasih banyak bang sudah menyadarkan ku untuk tidak meneruskan kegiatan ini lagi yang gak akan ada hasilnya sama sekali.

Aku pikir abang kesini buat kita baikan bang ternyata aku salah abang kesini malah makin memperburuk keadaan,makin membuat aku bulat membenci sesosok diri mu bang yang selama ini selalu ada dibelakang ku buat ngelindungi dan selalu mensuport diriku saat orang lain meremehkan ku,tapi nyatanya semua hilang begitu saja malah membuat semua nya berbanding terbalik.

“Ck”Yangyang yang langsung pergi dari tempat itu meninggalkan tanda tanya yang sangat besar buat saudara saudaranya itu,entah kenapa hari ini mood Yangyang benar benar hancur,dan hari ku juga benar benar hancur,sudah tidak ada lagi kekuatan yang ada dalam hidup ini.

Hari ini adalah hari dimana sumber kekuatan ku selama ini hilang bersamaan dengan dirinya. Terimakasih semesta telah membuat aku menjadi manusia paling terpuruk.

Setelah saling mengirim pesan dan menunggu beberapa menit akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga,dengan style-an ciri khas MahaSiswa sepulang ngampus dan mobil kemarin yang dikendarain.

“Maaf seul nunggu lama”cetus lelaki itu keluar dari mobil dan memghampiri ku.

“Gak papa bang udah biasa nunggu kok”

“Yuk langsung aja”

Kami pun langsung tancap gas menuju tujuan pertama yaitu PTCmall,setelah sampai di tempat tujuan. Kami langsung saja menuju ke tempat toko yang jual berbagai macam aksesoris memang sudah jadi tempat langgangan kami kalo beli pernak pernik aksesoris di toko ini,toko yang tidak terlalu mewah dan barang barang yang dijual tidak terlalu mahal melainkan sederhana namun berkualitas barangnya. Tempat kedua favorite aku sama abang aku setelah taman Pakri.

“Selamat datang di toko kami,ada yang bisa dibantu?”cetus karyawan disana.

“Mbak saya mau beli gelang couple”

“Mau motif yang seperti apa mbak”

“Yang sederhana saja mbak, kalo bisa dari kek kain bermotif tali serut gitu mbak”

“Owuh iyaya ada kok mbak,kek gini mau?”menunjukan Gelang dengan tali serut bewarna hitam terdapat mainan berbentuk gembok dan kunci.

“Kok mainannya kek gini mbak,gembok sama kunci kek gelang buat pasangan mbak”

“Gelang ini bukan buat orang yang punya pasangan aja kok,tapi gelang ini juga bisa buat sahabat,teman,sodara ataupun kakak adik”

“Owuh,emang ada artinya ya mbak?” Dejun yang hanya menyimak obrolan kami sesekali dia melihat sekeliking tempat itu melihat lihat barang yang tersusun rapi didalam etales transparan itu.

“Ada kok mbak,kalo gelang gembok dan kunci ini buat menyimpan semua kenangan indah kalian disini”menunjukkan gembok.

“Dan kunci ini buat menguncinya agar kenangan indah kalian tidak akan pernah hilang dan tersimpan dengan baik di dalam gembok ini”sambungnya lagi.

Setelah mendengar arti dari gelang tersebut akhirnya aku pun tertarik dan membelinya,lalu kami pun langsung pergi dan menuju ke tujuan awal kami yaitu Rumahsakit.

Disini lah tempat abang aku bekerja membangun masadepan dan mewujudkan mimpinya menjadi Dokter sukses diusia muda.

Semua orang tampak nampak sibuk mondar mandir di koridor tersebut dengan style-an khas rumah sakit,ada yang menggunakan jas putih dan stetoskop digantung dilehernya sudah pasti itu seorang dokter,sama seperti abang ku dan lelaki yang baru saja keluar dari ruang ganti khusus petugas lalu menghampiri ku di ruang tunggu.

“Seul maaf ya udah buat kamu nunggu lagi”cetusnya yang sedang merapikan jas lab nya lalu menggantungkan stetoskop di lehernya.

“Gak papa bang,eh pasti abang aku kek abang juga pakek jas ini dan stetoskop”

“Iya lah kan abang kamu juga dokter,kenapa emangnya?”

“Keren aja hehe”aku tertawa dan diselingin senyum ciri khas ku dimana mata ku berbentuk bulan sabit dan kedua lesung pipit ku masuk kedalam.

“Kalo keren lu juga harus kek gini dong,jadi kita sama sama keren,pasti cantik banget lu pakek ini”

“Ah?gak mungkin deh aku aja nilainya pas pasan,gak mungkin bang”

“Tidak ada di dunia ini hal yang gak mungkin seul,dicoba aja dulu belum mencoba mana tau hasilnya lah”

“iya deh nanti coba aku berusaha”

“Nah gitu dong,mau coba?”tawarnya dengan melepaskan jas putih itu.

“Eh?gak usah bang” aku yang mau menghentikan tingkah teman abang ku inj

“Udah gak papa,nih tuh kan cantik banget lu seul”Dejun yang langsung memakaikan jas itu ke tubuh ku dan secara reflek mengucek ucek rambut ku.

Di sini lah kami saling contaceyes,gak sengaja mata kami saling bertemu,menatap dalam keramaian di ruang tunggu Rumahsakit itu lalu tersenyum kesekian detiknya dan mengalihkan pandangan ke lain arah saat diri masing masing mulai menyadari kejadian ini.

“Ehkem,oke langsung aja yuk” cetus Dejun menyadarkan kecanggungan ini.

“Oh iya ini bang maaf”aku yang langsung melepaskan jas itu lalu memberikannya.

“Oke gue anterin keruangan nya ya,kek nya abang lu lagi istirahat deh”aku yang mengikutin nya dari belakang menuju ruangan abang ku.

Dret dret dret....

“Hallo selamat siang pak?”cetus Dejun menyapa orang lewat telepon nya.

......

“Oh oke pak baiklah”

....

“Selamat siang pak”cetus ya saat memgakhiri percapakan dengan orang di sebrang telepon itu.

“Kenapa bang?”cetus ku saat Dejun sudah memasukan kembali ponselnya kedalam saku jas nya.

“Seul maaf banget ya gue gak bisa nganterin lu sampe ke ruangan Yangyang,soalnya gue ada operasi mendadak sekarang”

“Owuh iya udah gak papa bang,serius deh gak papa”

“Maaf banget ya,oh iya ruangan nya ada dilantai tiga sebelah kanan depanan dengan ruangan Dr.Qian kun namanya,cari aja ya di samping ruangan itu ada namanya masing masing kok jadi lu gak mungkin salah masuk”

“Oh oke makasih banyak bang,maaf banget ya udah ngerepotin”

“Gue seul yang harusnya bilang maaf,”

“Heheh oke bang goodluck ya semoga lancar operasinya”

“Iya makasih ya,lu juga semoga cepet baikan deh dengan abang lu”

“Amiin”

“Oke gue duluan ya” lagi lagi Dejun refleks mengusap rambut ku hanya mengusap nya tidak mengacak acak rambutku seperti dahulu lalu pergi tanpa dosa

Yanh diacak tremor,diam mematung menahan malu, setelah aku tidak lagi melihat keberadaan Dejun aku pun mulai menelusuri Koridor ini menuju lantai tiga dimana tempat beradanya abang aku saat ini. Tujuan aku hanya satu datang menemui abang ku buat meluruskan masalah ini dan sekalian memberi hadiah ini sebagai ucapan terimahkasih karena sudah memberikan hadiah kemarin.

Ting

Lift terbuka dan aku sudah berada di lantai tiga tepat terdapat deretan Nama semua Dokter ahli Spesialis yang sudah di percaya sebagai pemimpin dari semua Dokter termasuk abang ku juga dong?hehe ada rasa bangga banget saat aku sudah berhasil menemukan ruangan abang ku,walau hanya namanya saja tanpa ada nya gelar di belakang nama abang ku dikarenakan dia belum wisuda.

“Nah akhirnya ketemu juga,Lee YangYang”aku yang mengeja papan nama di samping pintu itu.

“Oke bener ini ruangan abang, abang I coming”saat aku ingin mengetuk pintu tersebut,ada suara bising bising orang ngobrol dari dalam ruangan ini.

“Ha ada siapa diruangan abang?itu suara abang,satunya suara siapa?cewek?iya suara cewek?ah atau mungkin abang lagi ngobrol sama atasannya dan atasannya itu cewe?iya bener kok aku mikir apa sih?” batin ku saat mendengar samar samar percakapan mereka.

“Eh kok obrolannya non formal gitu sih bahasanya?terus ada ketawa ketawa lagi?ini abang lagi ngobrol dengan siapa sih?kok gitu banget nada biacaranya?”aku yang lebih menempelkan lagi telinga ke pintu tersebut agar lebih jelas lagi percakapan mereka.

Obrolan dari dalam

“Makasih banyak ya dok udah mau merawat aku sampe sekarang,maaf juga karena udah banyak ngerepotin dokter”cetus wanita itu.

“Gak usah bilang gitu dek,udah kewajiban abang sebagai dokter kok itu,emang udah tugasnya loh”

“Hehe tapi aku bersyukur aja dok,karena dokter lah yang jadi dokter tetap aku,waktu pertama kali aku dimasuk rumahsakit ini dan ditetapkan sebagai pasien rawat inap aku langsung ketakutan untuk melewatinya”

“Kenapa takut?kan disini ada abang kamu?”

“Takut aja karena aku gak suka bau rumahsakit dan Dokter”

“Takut sama Dokter?”

“Iya soalnya Dokternya kek abang kun jahat hobinya nyuruh aku minum obat,cek up,terapi terus aku gak mau soalnya sakit banget jadi dari situ lah aku benci dan gak suka dengan Dokter”

“Hahha dek begitulah tugas dokter,abang kamu bukan jahat tapi dia khawatir kalo kamu kenapa napa,dia mau kamu sembuh loh”

“Iya sih tapi gak gitu juga setiap hari ngomel mulu,gak ke Dokter yang bisa membuat rasa takut dan benci aku hilang”

“Oh ya?”

“Huum Dokter Yayang baik,tulus jagain aku terus ganteng juga hehe pokkonya soft and good deh orangnya”

“Haha makasih ya”

“Eh Dokter?”

“Iya kenapa?”

“Aku boleh manggil Dokter dengan panggilan Bang yayang gak?”

“Ehm i-ya boleh kok senyaman kamu aja mau manggil apa”

“heheh makasih ya”

Cup

Saat itulah mata ku langsung terbelalak melotot saat mendengar kecupan yang keluar dari?aku yakin itu suara wanita itu Entah kenapa pikiran ku langsung Overthinking saat saat obrolan mereka terus terngiang ngiang di telinga ini dan terbayang bayang akan kecupan itu.

“Adek?bang yayang?baik?tulus ngejagain?disetujuin sama abang panggilan itu?dan suara kecupan?hahha kenapa jadi kek gini sih,bang lu jahat banget dah itu kan panggilan aku buat kamu,kenapa dia bisa sampe kepikiran sih buat manggil kamu dengan sebutan itu?dan kamu malah menyetujuinnya?hahah Bajingan banget sih lu bang,tega banget” batin ku dengan mengusap airmata yang terus turun tanpa permisi di pipi tembab ini.

“Eh?”

“Maaf bang aku gak sengaja”

“Hhaha gak papa dek kok kepalanya nunduk gitu”

“Abisnya aku malu bang hahah”

“Gak papa kamu udah abang anggap adik abang kok kenapa harus malu sih sama abang sendiri”

Deg

Sudah tidak tahan lagi mendengar obrolan ini aku pun entah dari kapan sudah terduduk lemas di depan pintu ruangan ini. Panas?iya entah kenapa lantai tiga ini terasa sangat panas,dan sesak,padahal aku tau ruangan ini sangat lah dingin saat pertama kali aku datang di ruangan ini.

Begitu bahagianya abang dengan wanita yang saat ini sudah resmi menjadikan nya adik,hahha secepat itu bang aku tergantikan posisinya,sekarang kamu sudah bahagia dengan adik baru mu,mungkin karena ini lah kamu gak mau pulang dan menemuiku sebab sudah ada pengganti aku selama ini,sudah kamu rawat dia dengan sangat baik dan di penuhi dengan kasih sayang,sedangkan disini aku sangat mengemis perhatian dan kasih sayang mu,berminggu minggu aku sabar menunggu mu,aku selalu berfikir positif dan memaklumin mu karena aku tidak ingin jadi penghambat di masadepan mu bang,aku sudah cukup sabar gimana lagi bang?saat aku menunggu mu di taman waktu itu berjam jam dan taunya kamu malah pergi dengan wanita lain yang aku yakin mungkin dialah wanita selama ini yang aku lihat tempo hari,ia dia adalah pasien yang kamu angkat sekarang menjadi adik mu,menggantikan posisi ku hahah,oke bang kalo memang ini yang membuat mu bahagia sampai gak mau pulang kerumah gak papa aku ikhlas kok bang semoga kamu bahagia ya tanpa aku.

“Bang aku pamit ya,cukup sampai disini aja bang hubungan kita,temui aku saat kamu butuhkan saja,dan aku janji gak bakal gangguin dan merengek minta ketemu sama abang,aku gak mau jadi penghambat kebahagiaan abang,see you next time bang?mungkin atau tidak akan pernah bertemu lagi” batin ku dengan airmata yang turun dengan derasnya lalu pergi dari ruangan itu dengan hati tersayat sayat dan harapan buat hidup sudah sirna.

.....

Setelah saling mengirim pesan dan menunggu beberapa menit akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga,dengan style-an ciri khas MahaSiswa sepulang ngampus dan mobil kemarin yang dikendarain.

“Maaf seul nunggu lama”cetus lelaki itu keluar dari mobil dan memghampiri ku.

“Gak papa bang udah biasa nunggu kok”

“Yuk langsung aja”

Kami pun langsung tancap gas menuju tujuan pertama yaitu PTCmall,setelah sampai di tempat tujuan. Kami langsung saja menuju ke tempat toko yang jual berbagai macam aksesoris memang sudah jadi tempat langgangan kami kalo beli pernak pernik aksesoris di toko ini,toko yang tidak terlalu mewah dan barang barang yang dijual tidak terlalu mahal melainkan sederhana namun berkualitas barangnya. Tempat kedua favorite aku sama abang aku setelah taman Pakri.

“Selamat datang di toko kami,ada yang bisa dibantu?”cetus karyawan disana.

“Mbak saya mau beli gelang couple”

“Mau motif yang seperti apa mbak”

“Yang sederhana saja mbak, kalo bisa dari kek kain bermotif tali serut gitu mbak”

“Owuh iyaya ada kok mbak,kek gini mau?”menunjukan Gelang dengan tali serut bewarna hitam terdapat mainan berbentuk gembok dan kunci.

“Kok mainannya kek gini mbak,gembok sama kunci kek gelang buat pasangan mbak”

“Gelang ini bukan buat orang yang punya pasangan aja kok,tapi gelang ini juga bisa buat sahabat,teman,sodara ataupun kakak adik”

“Owuh,emang ada artinya ya mbak?” Dejun yang hanya menyimak obrolan kami sesekali dia melihat sekeliking tempat itu melihat lihat barang yang tersusun rapi didalam etales transparan itu.

“Ada kok mbak,kalo gelang gembok dan kunci ini buat menyimpan semua kenangan indah kalian disini”menunjukkan gembok.

“Dan kunci ini buat menguncinya agar kenangan indah kalian tidak akan pernah hilang dan tersimpan dengan baik di dalam gembok ini”sambungnya lagi.

Setelah mendengar arti dari gelang tersebut akhirnya aku pun tertarik dan membelinya,lalu kami pun langsung pergi dan menuju ke tujuan awal kami yaitu Rumahsakit.

Disini lah tempat abang aku bekerja membangun masadepan dan mewujudkan mimpinya menjadi Dokter sukses diusia muda.

Semua orang tampak nampak sibuk mondar mandir di koridor tersebut dengan style-an khas rumah sakit,ada yang menggunakan jas putih dan stetoskop digantung dilehernya sudah pasti itu seorang dokter,sama seperti abang ku dan lelaki yang baru saja keluar dari ruang ganti khusus petugas lalu menghampiri ku di ruang tunggu.

“Seul maaf ya udah buat kamu nunggu lagi”cetusnya yang sedang merapikan jas lab nya lalu menggantungkan stetoskop di lehernya.

“Gak papa bang,eh pasti abang aku kek abang juga pakek jas ini dan stetoskop”

“Iya lah kan abang kamu juga dokter,kenapa emangnya?”

“Keren aja hehe”aku tertawa dan diselingin senyum ciri khas ku dimana mata ku berbentuk bulan sabit dan kedua lesung pipit ku masuk kedalam.

“Kalo keren lu juga harus kek gini dong,jadi kita sama sama keren,pasti cantik banget lu pakek ini”

“Ah?gak mungkin deh aku aja nilainya pas pasan,gak mungkin bang”

“Tidak ada di dunia ini hal yang gak mungkin seul,dicoba aja dulu belum mencoba mana tau hasilnya lah”

“iya deh nanti coba aku berusaha”

“Nah gitu dong,mau coba?”tawarnya dengan melepaskan jas putih itu.

“Eh?gak usah bang” aku yang mau menghentikan tingkah teman abang ku inj

“Udah gak papa,nih tuh kan cantik banget lu seul”Dejun yang langsung memakaikan jas itu ke tubuh ku dan secara reflek mengucek ucek rambut ku.

Di sini lah kami saling contaceyes,gak sengaja mata kami saling bertemu,menatap dalam keramaian di ruang tunggu Rumahsakit itu lalu tersenyum kesekian detiknya dan mengalihkan pandangan ke lain arah saat diri masing masing mulai menyadari kejadian ini.

“Ehkem,oke langsung aja yuk” cetus Dejun menyadarkan kecanggungan ini.

“Oh iya ini bang maaf”aku yang langsung melepaskan jas itu lalu memberikannya.

“Oke gue anterin keruangan nya ya,kek nya abang lu lagi istirahat deh”aku yang mengikutin nya dari belakang menuju ruangan abang ku.

Dret dret dret....

“Hallo selamat siang pak?”cetus Dejun menyapa orang lewat telepon nya.

......

“Oh oke pak baiklah”

....

“Selamat siang pak”cetus ya saat memgakhiri percapakan dengan orang di sebrang telepon itu.

“Kenapa bang?”cetus ku saat Dejun sudah memasukan kembali ponselnya kedalam saku jas nya.

“Seul maaf banget ya gue gak bisa nganterin lu sampe ke ruangan Yangyang,soalnya gue ada operasi mendadak sekarang”

“Owuh iya udah gak papa bang,serius deh gak papa”

“Maaf banget ya,oh iya ruangan nya ada dilantai tiga sebelah kanan depanan dengan ruangan Dr.Qian kun namanya,cari aja ya di samping ruangan itu ada namanya masing masing kok jadi lu gak mungkin salah masuk”

“Oh oke makasih banyak bang,maaf banget ya udah ngerepotin”

“Gue seul yang harusnya bilang maaf,”

“Heheh oke bang goodluck ya semoga lancar operasinya”

“Iya makasih ya,lu juga semoga cepet baikan deh dengan abang lu”

“Amiin”

“Oke gue duluan ya” lagi lagi Dejun refleks mengusap rambut ku hanya mengusap nya tidak mengacak acak rambutku seperti dahulu lalu pergi tanpa dosa

Yanh diacak tremor,diam mematung menahan malu, setelah aku tidak lagi melihat keberadaan Dejun aku pun mulai menelusuri Koridor ini menuju lantai tiga dimana tempat beradanya abang aku saat ini. Tujuan aku hanya satu datang menemui abang ku buat meluruskan masalah ini dan sekalian memberi hadiah ini sebagai ucapan terimahkasih karena sudah memberikan hadiah kemarin.

Ting

Lift terbuka dan aku sudah berada di lantai tiga tepat terdapat deretan Nama semua Dokter ahli Spesialis yang sudah di percaya sebagai pemimpin dari semua Dokter termasuk abang ku juga dong?hehe ada rasa bangga banget saat aku sudah berhasil menemukan ruangan abang ku,walau hanya namanya saja tanpa ada nya gelar di belakang nama abang ku dikarenakan dia belum wisuda.

“Nah akhirnya ketemu juga,Lee YangYang”aku yang mengeja papan nama di samping pintu itu.

“Oke bener ini ruangan abang, abang I coming”saat aku ingin mengetuk pintu tersebut,ada suara bising bising orang ngobrol dari dalam ruangan ini.

*“Ha ada siapa diruangan abang?itu suara abang,satunya suara siapa?cewek?iya suara cewek?ah atau mungkin abang lagi ngobrol sama atasannya dan atasannya itu cewe?iya bener kok aku mikir apa sih?” batin ku saat mendengar samar samar percakapan mereka.

“Eh kok obrolannya non formal gitu sih bahasanya?terus ada ketawa ketawa lagi?ini abang lagi ngobrol dengan siapa sih?kok gitu banget nada biacaranya?”aku yang lebih menempelkan lagi telinga ke pintu tersebut agar lebih jelas lagi percakapan mereka.

Obrolan dari dalam

“Makasih banyak ya dok udah mau merawat aku sampe sekarang,maaf juga karena udah banyak ngerepotin dokter”cetus wanita itu.

“Gak usah bilang gitu dek,udah kewajiban abang sebagai dokter kok itu,emang udah tugasnya loh”

“Hehe tapi aku bersyukur aja dok,karena dokter lah yang jadi dokter tetap aku,waktu pertama kali aku dimasuk rumahsakit ini dan ditetapkan sebagai pasien rawat inap aku langsung ketakutan untuk melewatinya”

“Kenapa takut?kan disini ada abang kamu?”

“Takut aja karena aku gak suka bau rumahsakit dan Dokter”

“Takut sama Dokter?”

“Iya soalnya Dokternya kek abang kun jahat hobinya nyuruh aku minum obat,cek up,terapi terus aku gak mau soalnya sakit banget jadi dari situ lah aku benci dan gak suka dengan Dokter”

“Hahha dek begitulah tugas dokter,abang kamu bukan jahat tapi dia khawatir kalo kamu kenapa napa,dia mau kamu sembuh loh”

“Iya sih tapi gak gitu juga setiap hari ngomel mulu,gak ke Dokter yang bisa membuat rasa takut dan benci aku hilang”

“Oh ya?”

“Huum Dokter Yayang baik,tulus jagain aku terus ganteng juga hehe pokkonya soft and good deh orangnya”

“Haha makasih ya”

“Eh Dokter?”

“Iya kenapa?”

“Aku boleh manggil Dokter dengan panggilan Bang yayang gak?”

“Ehm i-ya boleh kok senyaman kamu aja mau manggil apa”

“heheh makasih ya”

Cup

Saat itulah mata ku langsung terbelalak melotot saat mendengar kecupan yang keluar dari?aku yakin itu suara wanita itu Entah kenapa pikiran ku langsung Overthinking saat saat obrolan mereka terus terngiang ngiang di telinga ini dan terbayang bayang akan kecupan itu.

“Adek?bang yayang?baik?tulus ngejagain?disetujuin sama abang panggilan itu?dan suara kecupan?hahha kenapa jadi kek gini sih,bang lu jahat banget dah itu kan panggilan aku buat kamu,kenapa dia bisa sampe kepikiran sih buat manggil kamu dengan sebutan itu?dan kamu malah menyetujuinnya?hahah Bajingan banget sih lu bang,tega banget” batin ku dengan mengusap airmata yang terus turun tanpa permisi di pipi tembab ini.

“Eh?”

“Maaf bang aku gak sengaja”

“Hhaha gak papa dek kok kepalanya nunduk gitu”

“Abisnya aku malu bang hahah”

“Gak papa kamu udah abang anggap adik abang kok kenapa harus malu sih sama abang sendiri”

Deg

Sudah tidak tahan lagi mendengar obrolan ini aku pun entah dari kapan sudah terduduk lemas di depan pintu ruangan ini. Panas?iya entah kenapa lantai tiga ini terasa sangat panas,dan sesak,padahal aku tau ruangan ini sangat lah dingin saat pertama kali aku datang di ruangan ini.

Begitu bahagianya abang dengan wanita yang saat ini sudah resmi menjadikan nya adik,hahha secepat itu bang aku tergantikan posisinya,sekarang kamu sudah bahagia dengan adik baru mu,mungkin karena ini lah kamu gak mau pulang dan menemuiku sebab sudah ada pengganti aku selama ini,sudah kamu rawat dia dengan sangat baik dan di penuhi dengan kasih sayang,sedangkan disini aku sangat mengemis perhatian dan kasih sayang mu,berminggu minggu aku sabar menunggu mu,aku selalu berfikir positif dan memaklumin mu karena aku tidak ingin jadi penghambat di masadepan mu bang,aku sudah cukup sabar gimana lagi bang?saat aku menunggu mu di taman waktu itu berjam jam dan taunya kamu malah pergi dengan wanita lain yang aku yakin mungkin dialah wanita selama ini yang aku lihat tempo hari,ia dia adalah pasien yang kamu angkat sekarang menjadi adik mu,menggantikan posisi ku hahah,oke bang kalo memang ini yang membuat mu bahagia sampai gak mau pulang kerumah gak papa aku ikhlas kok bang semoga kamu bahagia ya tanpa aku.

“Bang aku pamit ya,cukup sampai disini aja bang hubungan kita,temui aku saat kamu butuhkan saja,dan aku janji gak bakal gangguin dan merengek minta ketemu sama abang,aku gak mau jadi penghambat kebahagiaan abang,see you next time bang?mungkin atau tidak akan pernah bertemu lagi” batin ku dengan airmata yang turun dengan derasnya lalu pergi dari ruangan itu dengan hati tersayat sayat dan harapan buat hidup sudah sirna.

.....