Aku yang duduk di kursi tunggu depan ruang Ugd itu melihat ada seorang dokter muda mungkin seusia abang Haechan ku sedikit lebih tua satu tahunan menghampiri ku dengan masih menggunakan jas dokternya.

“Selamat sore,perkenalkan aku Mark lee dokter sekaligus owner yang punya rumahsakit ini,kalau boleh tau siapa nama adek?”sapanya dan bertanya kepada ku yang masih duduk di kursi ini.

“Ini orang kenapa sih mau pamer?dan juga pakek nanyain nama aku segala sok kenal sok dekat banget sih” batin ku dan aku yang tidak menjawab perntanyaan dari dokter ini melainkan menatapnya aneh.

“Aku gak berniat buat pamer kok,aku cuma mau lebih dekat aja dengan pasien ku disini,lagian itu kepala kamu terluka dan darahnya terus ngalir sebaiknya di obatin dulu ya”cetusnya seolah olah mendengar isi pikiran ku tadi.

“Dih nih orang bisa baca pikiran orang?kok bisa tau kalo aku mikir dia mau pamer”batinku kesekian kalinya tanpa menjawab lagi.

“Tenang aja aku gak bisa baca pikiran kamu kok”

“Eh anjirrr nih orang bener bener ye”batinku lagi lalu berdiri dari duduk ku karena terkejut dengan kalimatnya itu.

“Eh?”cetus ku dengan kikuk

“Jadi gimana?mau saya obatin?”tanyanya lagi

Dan aku pun berfikir sebentar apa salahnya aku minta bantuan dokter ini,kelihatnnya dokter ini baik dan tulus,lagian juga kepala ku benar benar sakit saat ini seperti terbelah dua dan si darah ini terus mengalir tanpa dosanya mau berhenti.

“Baik dok makasih banyak ya”

“Sebelumnya nama kamu siapa?”

“Nama ku Lee Seul bi”cetus ku yang mengikuti dokter itu yang berjalan di sampingnya.

“Terus kamu tadi nunggu siapa di ruangan itu dan kepala kamu kenapa bisa gini?”

“Aku nunggu kakak ku dan kami habis ditabrak sama oknum yang gak bertanggungjawab”

“Ditabrak?mobil?terus kakak kamu yang paling parah?”

“Ditabrak sama motor saat kami mau nyebrangi jalanan,sebenarnya kakak ku gak kenapa napa disini aku yang ditabrak kakak ku hanya pingsan saja saat itu”

“Terus kenapa dia yang masuk ugd?harusnya kamu lah yang diobatin?”

“Aku juga gak tau dok,ketika kami mau kesini buat ngobatin luka aku tiba tiba dijalan kakak ku merintih kesakitan dibagian pinggang belakangnya dan juga langsung mimisan terus pingsan”

“Mungkin kakak kamu terkena gejala gagal gi—”

Brakk

“Seul bi”dokter itu pun langsung mengendongku ala bride style ke kamar pasien untuk melakukan tindakan medis,dan saat itu juga darah ku terus menerus mengalir seperti orang pendarahan.

Disisi lain

“Mbak pasien atas nama Lee Eun Bi ada di kamar berapa?”tanya Haechan kepada resepsionis itu dan diikutin oleh Yangyang dibelakangnya.

“Bentar ya mas saya cek dulu”

“Pasien sudah berada di ruang Icu mas”

“oh makasih mbak”cetus Yangyang dan Haechan pun langsung lari terburu ke ruangan itu dan diikutin Yangyang.

Sesampainya disana ada dokter juga yang baru keluar dari ruangan itu.

“Dok gimana keadaan adik saya?”tanya Haechan yang sangat panik saat itu gak jauh beda dengan Yangyang.

“Oke mas kalian sebaiknya tenang dulu tarik nafas lalu buang oke santai dulu ya”intruksi dari dokter tersebut untuk menenagkan mereka.

“Oke jadi gimana dok”dirasa mereka sudah mulai tenang baru lah dokter itu menjelaskan semuanya.

“Keadaannya baik baik saja saat ini mas,dia lagi melewati masa kritisnya dengan tidur selama beberapa jam”cetusnya

“Dia koma dok?kok bisa?”cetus Yangyang

“Mungkin karena dia syok dan ketakutan saya juga gak tau kejadian nya gimana mas,sebaiknya kalian tanyakan langsung sama orang yang membawa pasien kesini”

“Dan juga-”jeda nya.

“Kenapa dok?ada lagi?”

“Saya harus membicarakan kasus ini kepada orangtua kalian,apakah dia sudah ada disini?”sambungnya.

“Sebentar lagi dok,mereka sudah ada di jalan kenapa gak ngomong langsung sama kita aja?”Cetus Haechan.

“Saya tunggu orangtua kalian saja kalau sudah sampai suruh beliau ke ruangan saya ya,dilantai dua ruang Dr.Jung Jaehyun”cetus dokter itu lalu pergi meninggalkan dua pemuda itu dengan senyum kemenangannya.

Selang Beberapa jam akhirnya orangtua aku pun datang dengan tergesa gesa dan panik setengah mati.

“Abang kakak gimana?baik baik aja?apa luka nya parah?”cetus papaku

“Kakak belum siuman pa masih koma,dan kata dokter tadi dia baik baik aja pa”cetus Haechan berdiri didepan kaca luar ruangan itu,pasalnya mereka tidak boleh masuk karena pasien sedang melewati masa kritisnya dan belum siuman.

“Syukurlah ya Tuhan terimakasih banyak”cetus papaku dengan mengelus dadanya tanda lega.

“Lah adek?dimana bang?”tanya mama ku lirik ke kana ke kiri mencari keberadaan diriku.

“Gak tau ma,mungkin dia kabur kali sudah buat kekacauan ini”cetus Haechan

“Hooh mungkin sembunyi kali ma takut kena amukan abang?”sambung Haechan.

“Huist kalian kok gitu omongannya,gak boleh ya!gak mungkin juga adek kabur ngapain coba?”

“Udahlah ma anak itu gak usah dicariin gara gara dia kakak jadi kek gini”cetus papaku

“Mas kamu kok bilang gitu?itu anak kamu loh harusnya kamu mencari dia juga ini mereka berdua yang kecelakaaan bukan kakak aja jadi ayok kita cari dia”ajak mama ku tapi mereka semua diam ditempat enggan untuk mengikuti langkah mama ku

“Oh iya pa tadi kata dokter itu kalian disuruh ke ruangannya”cetus Yangyang

“Ada apa?”

“Ada sesuatau yang mau di omongin pa tentang kakak mungkin”sambung Haechan

“Yaudah papa mama kesana dulu ya”

“Mas adek gimana belum ketemu ini?”

“Nanti aja ma itu gak penting,kita keruangan dokter itu dulu ya ini lebih penting,oh iya dimana bang ruangan itu dan siapa nama dokternya?”

“Di lantai dua pa Dr.Jung Jaehyun namanya”

Deg

Jung Jaehyun nama itu kembali lagi terdengar di telinga kedua pasangan ini,tapi mereka ingin memikirkan hal yang positif saja saat ini mungkin itu orang yang berbeda dengan nama yang sama pikirnya.

“Mas?”cetus mama ku

“Pasti orang lain ma udah yuk lah ini demi kakak ma”

Mereka pun pergi meninggalkan dua pemuda itu yang masih berdiri diluar memandangin sang adik dari balik kaca transparan itu.

“Bang ekspresi papa sama mama tadi kok gitu ya pas kita nyebut nama dokter itu,terus mama juga bisik bisik sama papa ada apa ya?”

“Gak tau yang abang,mungkin itu kenalan mereka”

“APA?”cetus Taeyong yang langsung berdiri dari kursi ruangan dokter itu.

Ia saat ini mereka sudah sedikit berbaikan atau dibilang harus Sportivitas dalam urusan seperti ini apalagi menyangkut keselamatan putri kesayangannya,dan mereka masing masing mengesampingan ego dan masalah pribadi mereka saat ini.

“Iya yong gue udah nge cek ini sebanyak tiga kali untuk benar benar menyakinkan bahwa diagnosa gue salah tapi ternyata hasilnya tetap sama”

“Mas kakak hikss...hikss..”luntur sudah pertahanan mama ku untuk tidak menangis didepan suami dan MANTAN SUAMINYA INI.

“Ma tenang kakak akan baik baik aja kok iya kan jae?”tanyanya menyakinkan untuk menenagkan istrinya ini yang sedang dalam dekapan sang suami.

“Iya nau Eun bi bakal baik baik aja kok kamu tenang aja selama dia mengikuti perintah dokter untuk mejalankan terapi dan obat obatan pasti bakal sembuh kok”cetus jaehyun.

“Tapi kok bisa sih jae penyakit itu datang lagi?”tanya Taeyong

“Apa sebelumnya Eun bi pernah mengalami hal sama?”

“Iya saat dia lahir dia sudah divonis gagal ginjal jae dan saat itu juga ginjal dia rusak dan gak bisa berfungsi lagi oleh sebab itu diganti jadi punya istri gue”

“Wajar Yong karena sewaktu waktu ginjal satunya lambat laun pasti bakal rusak juga apalagi kalo sebelumnya pernah melakukan Transpalntasi ginjal,dan pola hidupnya gak dirawat jadi gitu”

“Terus kakak harus jalanin pengobatan seperti apa jae?”

“Berhubung pasien sudah memasuki stadium menengah jadi pasien harus melakukan Hemodialisis. Hemodialisis adalah prosedur untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa bekerja dengan baik akibat kerusakan pada organ tersebut.”

“Dan itu dilakukan seminggu tiga kali selama tiga sampai empat jam,efek selama terapi itu mungkin Eun bi akan merasakan mual,nyeri di bagian dada punggung,kram otot dan nyeri perut,tapi gak berlangsung lama kok dan hanya beberapa orang saja yang mengalami hal itu kita balik lagi ke sistem imun dan kekuatan mereka kalo Eun bi kuat mungkin gak bakal separah efeknya,kita jalanin dulu aja Yong”

“Mas pasti kakak gak mau kali mas itu sakit banget pasti rasanya mama aja dengernya ngeri apa lagi kakak yang bakal ngalaminya mas hiks...hiks”

“Sayang kalo gak gitu kakak gak bakal bisa sembuh kamu mau kakak kesakitan terus?dan makin parah?”

“Enggak mama gak mau kakak sakit,kalo bisa mama aja pa bisa gak sih di ganti hiks..hiks..”mama ku yang tenggelam dalam dekapan papa

“Huits sayang gak boleh bilang gitu,ini namanya udah takdir kakak sayang,jadi jakan akhirnya kita hanya bisa berdoa dan berusaha ya kamu tenang aja tugas kita berdoa berusaha dan menguatkan kakak ya ma”ucap papa ku dengan mengelus kepala mamaku dan mengecup pucuk kepalanya.

“Jae setelah terapi terus apa lagi?”

“Setelah terapi kami akan kasih dia obat obatan untuk menahan rasa sakit dan membantu mengoptimalkan proses pengobatannya obat itu harus diminum terus kalo sudah habis nanti tembus lagi aja disini,dan yang bakal jadi dokter tetapnya saya sendiri jadi jangan sungkan sungkan untuk menghubingin saya ya”senyum lebar yang terlihat dari wajah dokter tampan ini.

“Tolong banget Jae gue mohon sembuhin anak gue please hiks..hiks..”cetus mama ku yang benar benar menyerah dengan keadaan ini sudah tidak mau lagi berprasangka buruk dengan mantan suaminya ini semoga aja dia sudah berubah menjadi lebih baik.