Seorang lelaki menggunakan jas dokter dengan nametag bernama Mark Lee menghampiri ku yang sedang duduk di kursi depan ruang ugd itu karena aku masih menunggu kabar dari kakak ku yang belum kunjung tiba.
“Maaf dek sebaiknya luka kamu diobatin dulu ya itu darahnya terus mengalir takutnya nanti kamu bisa kehabisan darah”cetus lelaki didepan ku itu langsung mengatakan hal itu tanpa memperkenalkan siapa dirinya dan mengapa bisa menghampiri ku. Apakah aku begitu mencolok sampai mengalihkan atensinya buat menghampiriku.
“Eh?”aku yang menatap dia aneh dan refleks mengusap darah yang terus mengucur dari dahi ku.
“Oh iya sorry perkenalkan aku Mark Lee anak yang punya Rumahsakit ini sekaligus Dokter di sini,kamu siapa namanya dan kenapa bisa kesini dengan keadaan seperti ini?apa yang telah terjadi?dan siapa yang kamu tunggu diruang itu?”melirik keruang Ugd yang masih tertutup rapat belum adanya tanda tanda Dokter keluar dari ruangan itu tuk sekedar memberi situasi di sana.
“Lee Seul Bi”aku pun berdiri dan membalas jabatantangannya
“Aku lagi nunggu kakak ku,kami baru saja mengalami kecelakaan tabrak lari dan kakak ku saat ini tidak sadarkan diri”sambungku dengan menahan rasa sakit dan mata mulai berkunang kunang.
“Sebegitu parahnya kakak kamu emang dia luka dibagian mananya?”
“Setau ku kakak ku gak terkena tabrakan itu melainkan aku yang mendorongnya ke pinggir jalan supaya dia gak ketabrak saat motor menabrak ku”
“Lantas?kenapa dia bisa gak sadarkan diri”aku yang masih mengedip ngedipkan mata ku untuk menahan rasa sakit ini dan tetap fokus menjawab pertanyaan demi perntanyaan dokter ini.
“Awalnya kakakku pingsan karena aku mendorongnya dan mulai sadar saat kami mau kerumah sakit ini,dan dalam perjalanan tibatiba kakakku merasakan nyeri yang hebat di pinggangnya dia terus meringis kesakitan dan beberapa saat kemudian,kakakku mengalami mimisan lalu pingsan dan gak sadarkan diri sampai dimasukan keruangan itu. Aku gak tau kakak ku kenapa sampai sekarang pun dokter belum keluar dari ruangan itu”aku menoleh kearah ruangan itu dan menatapnya dengan harapan semoga ada keajaiban yang datang.
“Orangtua kamu mana?sudah dihubungin?”
“Sudah kok dok”cetusku singkat dengan memijit mijit dahi ku.
“Pasti kakak kamu didalam sana baik baik aja percaya dengan kualitas dan keahlian dokter disini,kamu jangan takut dan cemas,selagi kamu menunggu keluarga kamu sebaiknya obatin dulu luka kamu. Saya gak tau separah apa kakak kamu di sana tapi menurut penglihatanku saat ini kamu yang lebih parah dari kakak kamu sudah ditabrak dan mendapatkan luka seperti ini kamu masih bisa sadar dan membawa kakak kamu kesini?kalo orang lain mungkin sudah tidak sadarkan diri”cetus dokter itu panjang lebar.
“Hahaha aku juga gak tau dok,sekuat itu aku ternyata”
“Jangan panggil aku dokter,panggil aja-”
Zrett...syung
“Seul bii?Lee Seul bii?hey bangun?”aku yang langsung ambruk pingsan kelantai dan dengan sigap dokter itu menahannya jadinya aku pingsan didalam pelukan dokter tersebut dengan darah segar yang terus mengalir dalam dahi pucuk kepala ku. Lalu aku pun langsung dilarikan entah kemana,(namanya juga pingsan yah gak tau lah pokkonya dibawa ke suatu tempatlah)
“Abang Haechan!?”pekik Yangyang dari depan ruang ugd itu saat melihat Haechan yang sedang bertanya ke mbak resepsionis itu. Karena tidak lama saat aku pergi dari tempat itu Yangyang datang dan langsung bertanya keresepsionis itu.(mungkin kek gini lah ya ceritanya)
“Bang gimana keadaan Kakak?”cetus Haechan terpogoh pogoh dengan nafas seperti sehabis lari berapa kilo meter.
“Belum tau bang ini juga gue baru sampe kok,dari tadi kata mbak itu dokter disini belum ada yang keluar”
“Duh gimana ini?Papa mama juga belum sampe ya?”Haechan yang mengusap kasar wajahnya
“iya bang belum dari tadi juga gue telponin gak ada yang ngangkat”Yangyang yang terus menekan tombol panggilan papa nya.
“Ck!”decih Haechan yang saat ini benar benar frustasi.
Beberapa menit kemudian akhirnya yang ditunggu tunggu tiba juga,pintu ruang ugd itu akhirnya terbuka dan menampakkan sang Dokter dengan jas dokternya dan tak lupa stetoskop tergantung dilehernya. Kedua lelaki yang benar benar khawatir saat ini langsung mendekati dokter tersebut.
“Dok gimana keadaan adik saya?”cetus Haechan mendesak.
“Keadaannya saat ini baik baik saja,dia hanya koma beberapa jam saja dan akan siuman. Tapi-”dia menjeda kalimatnya.
“Tapi apa dok”kompak mereka.
“Walinya mana ya?saya mau berbicara dengan walinya saja”sambung dokter itu.
“Dok saya saja yang jadi walinya,soalnya papa mama saya belum sampai sampai sekarang”
“Dan saya orang tertua dari keluarga ini,saya juga sudah mau tamat kuliah dok jadi saya rasa bisa menjadi wali buat adik saya dok”sambung Haechan menyakinkan dokter tersebut yang mulai mengimbangin ucapan anak muda yang benar benar dikalutkan dengan ketakutan dan kecemasan yang luar biasa.
“Hmm baiklah anda ikut saya keruangan,dan nanti pasien akan di pindahkan keruang biasa dulu sampai mendapat pesetujuan dan pelunasan administrasi baru bisa di pindahkan lagi ke bangsal khusus”cetus Dokter itu lalu pergi keruangannya yang berada di lantai dua dan diikutin oleh Haechan.
“Yang abang ke sana dulu ya,kalau mama papa udah sampe bilang langsung susul keruangan dokter ini ya”cetus Haechan sebelum mengikuti langkah dokter itu.
“Iya bang semoga bawa kabar baik ya”harap Yangyang lalu masuk keruang Udg itu untuk menemani sang adik menuju kamar biasa.
Cemas?Takut?Sedih?boleh. Tapi disini kita juga harus tetap memikirkan satu sama lain dan saling berdoa,seperti yang dilakukan kedua abang ku tidak sama sekali memikirkan keadaan ku juga,jangan kan memikirkan mencari diri ini saja tidak?apa hanya kakak saja yang terluka disini?apa karena aku yang membawa kakak dan mengabarin kami ada dirumahsakit aku baik baik saja?darimana kalian tahu kalau aku baikbaik saja kalau kalian saja sama sekali tidak bertanya dulu?apa susahnya juga kalian mengatakan“Dek apakah kamu baik baik saja?apakah kamu terluka juga?”hanya dua kalimat itu apa sesusah itu kalian ucapkan?kenapa hanya mama saja yang peduli kepada ku?papa?abang Haechan?kalian kemana?dan sekarang bang Yangyang?ada apa dengan kalian?apakah aku pernah berbuat hal yang keji sampai kalian membenciku tanpa sebab?entahlah saat ini aku hanya ingin menyembuhkan diri ini.