Hari sudah semakin gelap dan kegelapan itu bukan karena matahari berganti menjadi bulan melainkan langit sedang tidak bersahabat.
“Aishh!shibal bentar lagi mau hujan lagi dan ini kenapa sih bus kok gak ada yang datang sih udah hampir satujaman nunggu dihalte nih ck!”rutu ku pada diri sendiri yang masih setia duduk dihalte ini sendirian.
“Coba gue ke halte berikutnya aja deh siapa tau disana ada”aku yang langsung beranjak berjalan menuju halte berikutnya.
BRUKK PRAAK CASSS BUK BUK!!
Suara pukulan bertubi tubi yang sangat keras dari arah gang kecil yang sama sekali minim cahaya,seperti sedang dipukulin orang banyak
“Ha apa tuh?”aku yang langsung menoleh kesumber suara itu saat mau melewati lorongan gang tersebut
“APA SALAH GUE BANGSAT UHUK!KALIAN SIAPA WOYY!!”cetus lelaki yang saat ini babak belur dan terkapar dilantai.
“Kami hanya menjalankan tugas kami Brak bukk brukk!”cetus salah satu lelaki itu yang terus memukuli lelaki yang sudah tak berdaya itu yang seluruh wajah mengeluarkan darah
“Bang Yangyang?”lirih ku yang mengintip dari pinggir gang itu dan tanpa membuang waktu aku langsung
“WOYY BANGSAT LEPASIN DIA GAK??”pekik ku dengan penuh emosi dan langsung menyampiri gerombolan kelima orang tersebut yang berhasil ngeroyokin abang ku.
Sontak membuat kelima orang itu memberhentikan aksinya dan menoleh kearah ku dengan wajah senang dan penuh maksud.
“Hai manis dari mana aja kamu mamas tungguin kok baru datang”goda salahsatu lelaki itu yang mendekati dan hampir menyentuh pipi ku tapi
“JANGAN PERNAH SEKALI KALI LO MENYENTUH ADIK KU!JIKA SATU JARI MU MEMYENTUHNYA AKAN GUE PATAHKAN SELURUH JARI JARI MU UHUK UHUKK!”cetus Yangyang yang terbatuk batuk dan memaksakan untuk berdiri dan menghampiri ku yang sedang dikerumuni kelima orang itu.
“Hahha dengan kondisi lu yang seperti itu??hahha lawak lu habisin tuh anak”
BUKK BRAKKK
“YAKK BERHENTI!!!”aku yang mencoba mengehentikannya
“Hey manis dia bukan abang kamu lagi kenapa kamu mau menolongnya lebih baik kamu ikut mamas aja yuk kita habiskan malam ini berdua saja hummm”cetus lelaki kurang ajar itu yang menyentuh pipi kanan ku dan mengelusnya
“BIADAB KAMPRETT!!SINGKIRKAN TANGAN KOTOR LOH DARI WAJAH ADIK GUE!”teriak Yangyang dan mencoba melawan keempat lelaki yang terus memukulinnya
“Apa lu bilang?adik?hahhaha lu masih mengaangap dia adik lu???gak salah denger gue??bukankah sudah lu buang dia jauh jauh?jadi mending sama mamas aja ya sayang”cetus dia yang mencoba menyentuh dan mengelus pipi ku lagi
“Singkirkan tangan kotor lu ini dari wajah gue BANGSATTTTTT!!”aku yang sudah naik pitam dan menekankan kata terakhir lalu berhasil menahan tangannya dan memelintir tangannya dari arah yang berlawanan sampai dia merasa kesakitan.
“AKHHHHH!!SA SA KITTT BANGSATT LEPASIN TANGAN GUEEE!!!”pekik lelaki itu merasa kesakitan dan aku tak menghiraukannya,aku langsung mendorong tubuh nya ke belakang sampai dia tersungkur lalu mencoba melawan keempat lelaki itu yang menghalangi ku untuk menyelamatkan abang ku.
“Menyingkir dari hadapan ku”cetus ku
“Ha gak semudah itu manis”cetusnya lalu mulai menyerang ku
BRKAK BRUKK PAKK CASSS BUKK
Dengan beberapa pukulan yang ku layangkan aku berhasil membuat kelima lelaki itu terkapar dengan wajah bersimbah darah
“Seul?”panggil abang ku saat diri ini mulai mendekatinnya yang aku rasa sudah tidak ada lagi yang menghalangi ku karena semuanya sudah ku selesaikan
“Ab—”cetus ku yang sudah mendekati abang ku yang terduduk di lantai
“AWAS DI BELAKANG MU DEK”pekik abang ku yang melihat ada satu dari kelima orang itu sudah berdiri tepat dibelakang ku yang mulai menancapkan pisau itu ke punggung belakang ku,tapi
ZRETT BRAKKK!!!
“HKK!!KAKAK??”kaget ku bukan main saat ada seseorang yang berhasil menyelamatkan diri ku dengan memukul kepalanya menggunakan sikut dia sampai orang itu pingsan
“Seul kamu gak papa kan?ada yang terluka??maaf kakak telat nyelamatin kamu”cetus winwin pemuda itu tanpa sangat khawatir dengan memutar tubuhku ke kanan dan kekiri memastikan tidak ada luka yang melukai tubuhku
“Aku ga papa kak,tapi kok kakak bisa ada disini??”tanya ku
“Ceritanya panjang,udah kamu amankan dulu abang kamu terus kita bereskan orang orang ini”cetusnya yang melihat kelima orang tersebut terkapar dan ada yang pingsan.
“Baik kak makasih banyak ya”
“Huum”aku yang langsung membawa abangku untuk keluar dari gang sempit yang minim pencahayaan itu lalu membawanya ke halte tempat aku menunggu tadi
“Bisa jalan gak?”tanya ku yang melihat kondisi abangku sangat tidak baik baik saja
“Ha?eumm bi sa kok”cetusnya yang memaksa buat berdiri sendiri
“Kalo gak bisa sini biar gue dukung”cetusku membuat Yangyang terkejut bukan main ekspresinya
“Haa gue?dia tadi bilang gue?bener kata abang adek udah berubah udah gak nyebut dirinya adek atau namanya sendiri,dan juga jago banget dia tadi waahh berubah drastis kamu dek,abang bangga ternyata kamu gak menyerah dan gak jadi wanita yang lemah. Maafin abang ya karena bodoh tetap diam”batin Yangyang saat aku terus memperhatikannya.
“Woyy malah benggong?”aku yang melabai labaikan tangan didepan matanya agar dia terfokus kembali
“Eh e nggak usah gue gak papa serius gue bisa jalan sendiri”cetus nya gugup
“Hmm yaudah cepet,gue harus bantu kakak ngurusin tuh bocah”aku yang sudah berjalan kecil didepannya
“Udah ada kakak baru ya hmm”batinya lagi,dan mencoba bangkit dari duduknya lalu berjalan tergopoh gopoh sambil meringis kesakitan disekitar wajah dan perutnya lalu mulai menyusul langkah kecilku
“Gak usah diantar gak papa gue bisa sendiri sampai di halte itu”
“Gak bisa gue disuruh ngamanin lu jadi harus ku tepatin”cetus ku singkat yang terus berjalan kedepan tanpa menoleh yang dibelakang
“Tapi takut orang orang itu bangkit lagi dan kasian kakak itu harus melawan sendirian,mending kamu kesana aja gue udah gak papa”aku pun langsung menghentikan langkahku sejenak lalu menoleh kebelakang melihat dirinya dengan itens sejenak dan membuang muka kearah lain.
“Ck!dia gak selemah lu yang dihajar dua tiga orang langsung ko it,gue percaya sama kakak gue kalo dia bisa melindungin dirinya” jeda ku yang menatap dirinya hanya diam saja yang kurasa sedang berbicara dalam hati
“Kakak gue ya,ternyata benar sekarang bukan gue lagi yang jadi abang lu tapi dia orang yang entah sejak kapan udah kamu kenal dek,abang jadi kangen disaat kamu mengakuin abang sebagai abang kesayangan kamu,abang kangen juga saat kamu manggil gue abang hahha tapi gak bisa lagi sekarang”
“Jadi mending sekarang lu diam,ikutin aja apa yang diperintahkan kakak gue”lalu aku langsung berjalan lagi dan akhirnya kami sudah sampai di halte tersebut
“Mana ponsel lo??”tanya ku yang posisinya sekarang dia duduk dan aku berdiri disampingnya
“Mau ngapain?”
“Mobil lu dimana?”
“Bengkel”
“Yaudah siniin ponsel lu”paksa ku saat dia mulai mengambil ponselnya dan langsung aku rebut dan mulai membuka roomchatnya dan langsung mencari satu nama yang terlintas di kepala ku dan aku tau nama kontak itu diponsel abang ku ini
“Mau ngapain kamu dek”tak sengaja abang ku menyebut kata dek diakhir kalimatnya lalu aku langsung memberhentikan kegiatan ku,dan dia juga sadar akan kecanggungan ini
“Akhm tuh sudah gue chat jadi tunggu aja sampe orang itu datang dan jangan kemana mana!dan oh iya nih”aku menyodorkan sebuah plester berbentuk beruang dan langsung pergi setelah mengatakan ini
“Kasih ini disudut pelipis mata loh dan hati hati dijalan”
“Ah tu—”
“Terimakasih dek”cetusnya disaat aku sudah pergi meminggalkannya sendiri
“Jujur nyesel banget gue saat ini gak bisa apa apa buat ngelindungin lu dek,seharusnya yang harus ngelindungin loh itu adalah gue bukan orang itu,gue cemburu dek tapi apa ada hak lagi gue buat nyatain hal itu?maafin abang ya dek abang terlanjur kecewa sama lu dan terimaksih untuk hari ini”batinya yang sudah meitiskan airmata nya